Day 71 ( Menjadi Lebih Baik )



   Jodoh, rejeki, dan umur ada di tangan Tuhan. Sebagai manusia, kita hanya bisa pasrah dan berserah, dengan diiringi usaha senantiasa. Nah, di blog edisi kali ini, aku ingin berbagi kebahagiaan karena bertambahnya usia, sekaligus berkurangnya waktu hidup ku di bumi.


   Puji Tuhan, kemarin, tepat di hari Minggu, tanggal 29 September 2001, usia ku genap 18 tahun. Banyak hal yang sudah aku alami selama ini. Menurutku, angka 18, bukan lagi angka dalam umur yang terbilang muda. Senang sekaligus sedih, senang buat kesempatan yang masih Tuhan kasih, sedih karena sampai saat ini, aku belum bisa kasih apa-apa buat keluarga ku dan masih merasa banyak kesalahan yang aku perbuat sama Tuhan.
   Kualitas hidup ku juga malah semakin menurun. Entah kenapa? Bingung sekaligus pusing. Jujur, semakin kesini kok aku malah semakin malas dan motivasi hidup ku kerasa berkurang. Aku juga menyesal, karena selama ini kurang memanfaatkan waktu dengan baik. Terkadang sempat terlintas di pikiran, 'kenapa gak dari dulu kaya gini?',
   Penyesalan memang datangnya terakhiran. Tidak ada gunanya menyesali apa yang sudah terjadi, biarlah waktu kedepan yang akan menjawab segala pertanyaan. Akankah aku jadi orang?, akankah aku bisa sukses di masa depan?
Apa karena aku kebanyakan bermimpi dan berimajinasi? Sehingga tidak bangun untuk membangun mimpi ku. Ya Tuhan, lelah yang tidak bisa aku gambarkan.
   Terlepas dari itu semua, hanya harapan dan doa yang aku panjatkan buat Tuhan, untuk kehidupan ku yang lebih baik ke depan. Mohoh doanya juga dari para pembaca blog ini, sehingga aku bisa jadi manusia yang lebih baik dan semakin berubah ke arah yang positif, sejalan dengan pertambahan usia ku di tahun ini.
   Inilah cerita tentang kebahagiaan dan rasa syukur ku di usia 18 tahun.


   Terima kasih buat sahabat bloger yang mau mampir dan baca tulisan sederhana ini, kiranya kita bisa berbagi cerita kembali esok hari.
Tuhan Memberkati...

Continue reading Day 71 ( Menjadi Lebih Baik )

Day 70 ( Usia Senja, Semangat Pagi )


   "Hardware memang lama, namun software harus selalu update mengikuti perkembangan era"
Inti ucapan dari almarhum Eyang Habibie di atas, aku dengar saat menonton program mata najwa tahun 2016 silam. Kata-kata di atas juga mungkin mewakili semangat mbah Tukini, yang gambar nya ada di headline blog ini. Foto yang diambil sesaat, selepas kami ibadah hari Minggu. Sosok nya yang masih tegar dan kuat di usia 87 tahun, membuat aku yang masih muda ini malu. Jujur, aku tidak ingat secara pasti usia mbah Tukini, namun yang aku tahu, usianya saat ini sudah mencapai angka 80-an ke atas. Saat ada kesempatan dalam ruang kesaksian, mbah Tukini yang pada saat itu merayakan ulang tahunnya, berkata dalam bahasa jawa, yang intinya adalah "Mengapa Tuhan tidak memanggil aku saja, aku sudah sangat lelah menunggu waktu itu hingga saat ini."


   Mendengar hal itu, seketika mataku berkaca-kaca. Aku membatin sambil tersenyum, "Ya Tuhan, sungguh rencanamu itu tersembunyi bagi kami, namun yang pasti bahwa semuanya adalah rencana damai sejahtera, bukan rencana kecelakaan."
   Yang patut dijadikan teladan dan contoh dari seorang mbah Tukini adalah, semangat dan energinya yang sungguh luar biasa, walau di usia yang sudah renta, namun ia tetap semangat dan bahagia untuk beribadah ke gereja setiap hari Minggu.
   Bandingkan dengan diriku yang masih muda ini, rasanya berbanding terbalik. Saat aku ajak berfoto, dengan begitu semangatnya, mbah langsung merangkul pundakku dan sungguh, aku merasakan cinta dan energi yang luar biasa dari sosoknya. 
   Terima kasih Tuhan, buat segala sesuatu yang aku alami, hingga sampai detik nafas ku saat ini, peristiwa, manusia, dan waktu yang boleh aku alami, temui, dan pergunakkan. Engkau selalu mengerti dan tiap skenario yang kau rangkai sungguh tepat bagiku.
   Dengan cerita dari seorang mbah Tukini, kiranya bisa menginspirasi dan menjadi motivasi buat kita para genereasi mileneal negeri ini. 
   Satu pesan yang bisa kita ambil adalah "Pekalah terhadap segala hal kecil di sekitar mu, itulah yang nantinya akan membawa hal besar kepadamu, jadikan itu hikmah dan pembelajaran besar tentang kehidupan"
Banyak kok, hal kecil di sekitar kita yang bisa dijadiin pembelajaran dan motivasi buat hidup, tapi terkadang kita gak menyadarinya...
   Sekian dulu blog untuk edisi kali ini ya, kiranya bermanfaat dan menginspirasi kita semua, amin...
   Terima kasih buat para pembaca dan sahabat blogger yang udah mau mampir, tunggu blog-blog edisi selanjutnya ya...
Tuhan memberkati.
Continue reading Day 70 ( Usia Senja, Semangat Pagi )

Day 69 ( Pengalaman Mengesankan )


   "Pengalaman adalah guru terbaik yang tak pernah lelah mengajarkan"
Mungkin kata-kata di atas sangat tepat menggambarkan kondisi yang aku alami saat ini. Berkaca dari berbagai pengalaman yang aku rasakan, baik pahit, manis, suka, duka, bahkan canda tawa, akhirnya aku sampai pada titik terbaru dalam hidupku. Banyak yang gak bisa aku ceritakan di sini, tapi yang pasti, aku merasa semakin semangat untuk menjalani hari-hari hidup ke depan.
   Hehehe.., udah cukup ya baca kalimat-kalimat bijaknya. Waktunya sahabat bloger semua baca cerita tentang pengalaman ku dan 2 kawan ku yang lain. Kalo di medsos, bisa dibilang ini adalah postingan yang telat, atau istilah gaulnya 'latepost'. Oya, ini juga kali pertama aku aktif kembali nge-blog setelah cukup lama gak curhat sama si blogger karena berbagai halangan, tugas, masalah ini dan itu, dan badan yang nge-drop selama seminggu lebih.
   Minggu, 25 Agustus 2019, puji Tuhan, aku bareng 2 orang kawanku, Dita dan Tasya, berkesempatan buat ikut berkompetisi di Universitas Brawijaya Malang, tepatnya dalam Olimpiade Biologi Nasional yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Biologi Universitas Brawijaya, dalam event yang dinamakan Biosfer. Perasaan senang, sedih, gak nyangka, dan gak pernah aku bayangkan, semuanya campur aduk. Selama 18 tahun hidup di bumi ini, untuk jalan-jalan ke luar dari kampung halamanku  kota manis Pangkalan Bun aja gak pernah. Mentok-mentok ke luar kabupaten, Sukamara, dan ke luar Kecamatan, Pangkalan Lada. Hanya sebatas itu aja.
   Singkat cerita, dua minggu sebelum keberangkatan, aku lagi ngobrol sama salah satu teman sekelas, nanyain, gimana rasanya jalan-jalan ke Pulau Jawa. Karena jujur, untuk naik pesawat terbang aja aku belum pernah, apalagi sampai pergi ke luar pulau. Dan ternyata, Tuhan nunjukin rencana-Nya yang begitu indah.
   Segala persiapan dan perjuangan emang gak mudah. Cuman Tuhan,  aku dan 2 orang kawanku yang lain, yang tau, seberapa sulit nya langkah yang kami lalui buat mencapai keinginan besar untuk berkompetisi di Malang. And finally...we get it.
   Walaupun di sana, kami gak berhasil mengharumkan nama sekolah SMA Negeri 1 Pangkalan Bun, tapi seenggaknya, nama sekolah kami sudah tercatat di Universitas Brawijaya. Selain berkompetisi, kami juga mendapat banyak kenalan dari sekolah lain di seluruh Indonesia. Gak semuanya sih, tapi kami belajar banyak dari sikap dan persiapan mereka yang begitu matang.
   Serunya ikutan kompetisi biosfer ini adalah, tahun ini sistem perlombaanya dilaksanain dalam bentuk rally games. Jadi, kami gak cuman sebatas ngerjain soal, tapi bisa nge-explore seluruh kawasan gedung Fakultas Mipa UB dari peta yang disediain panitia.
   Capeknya gak kerasa, karena kami berlari dengan rasa yang menantang, sambil harus berlomba untuk berebut antrian ke pos-pos kuis. Sekadar info, ternyata Olimpiade Biosfer ini dilaksanain setiap tahun dengan sistem lomba yang berbeda.
   Dan satu hal yang bikin kami lebih excited adalah, saat kami tahu bahwa ada kakak alumni SMA kami atau SMANSA, yang berkuliah juga di jurusan biologi dan sempat menjadi panitia biosfer beberapa tahun lalu. Kak Irma namanya. Akhirnya, dengan perantaraan dari guru kami, kami bisa membuat janji untuk bertemu di Malang Town Square. Kak Irma, yang kami temui, membawa juga 3 orang teman lelakinya, yang juga alumni SMANSA yang kuliah di Malang.
Kami diajak jalan-jalan dengan motor untuk berkeliling kota Malang. Gak semuanya sih bisa dijangkau, karena waktu yang juga sangat mepet. Dari belanja di pusat oleh-oleh, ke Alun-alun Kota Malang, dan nongkrong-nongkrong sambil menikmati ketan varian rasa yang super enak, dan bikin perut super kenyang.


   Bonusnya, aku pribadi sempat diajak ambil motor di rumah perkumpulan mahasiswa dari Kobar yang kuliah di Malang. Keren banget. Disana aku ngeliat macam-macam foto kegiatan mahasiswa dari Kobar yang kuliah di Malang. Dan aku ngeliat ada foto anak-anak SMANSA angkatan 53 lo...
   Nah, Kesan terbaik saat nginjakin kaki di Malang itu, DINGIN, dan super duper rame. Namanya kota besar ya...,
   Kami di sana hanya 1 hari, terhitung dari Sabtu, 24 Agustus 2019 berangkat ke sana, Minggu, acara, dan Senin, 26 Agustus 2019 pulang ke Pangkalan Bun.
   Berikut foto-foto kami selama kegiatan di sana... Chekidot...
Sebelum keberangkatan

Baru sampai di Bandara Juanda

Sebelum kegiatan


Foto di depan Fakultas Ilmu Komputer UB
Foto disaat pembukaan acara olimpiade biosfer

Belajar di stand-stand mahasiswa biologi



Moment saat Dita mencoba buat megang tikus putih

 Foto di bundaran kampus UB
 Foto bareng kakak ketua himpunan mahasiswa biologi
 Foto bareng teman se pulau ( Sampit )
 Foto di depan Fakultas Kedokteran UB
 Foto di depan tempat lomba
 Foto bareng teman dari Sampit, Samarinda, Lumajang
Foto bareng salah satu kakak panitia Biosfer
Foto di Alun-Alun Kota Malang

Foto bersama Kak Irma ( paling kiri ) dan kakak-kakak alumni lainnya

   Sekali lagi hanya Puji dan Syukur yang bisa ku naikkan buat Tuhan, karena aku bisa mendapat pengalaman yang mengesankan ini. Buat Dita, Tasya, Bu Indah, Bu Sukat, Bu Rusnah, Bu Ema, Bapak Ketua Komite, mama, bapak, lele, dan keluarga besarku. Terima kasih.
   Banyak cerita yang gak akan selesai, kalo ku tuangin semua di blog ini, yang pasti, pesan yang bisa aku bagiin ke kalian cuman satu...
"Lebih baik kita mencoba suatu hal yang baru, daripada menyesal dengan kegalauan yang tak menentu"

Sekian blog edisi kali ini ya, nantikan blog-blog selanjutnya yang bakal lebih seru dengan konten-konten yang selalu baru...
Salam manis untuk para sahabat bloger dan pembaca yang budiman...

#kunjunganmenarikblogspotcom

 Untuk Kritik dan saran, bisa komen di bawah atau langsung kirim ke email pribadi ku di riko.noya29@gmail.com.
Salam literasi

 
Continue reading Day 69 ( Pengalaman Mengesankan )