Sinau Desain

-Karya foto menggunakan Photoshop-

    Selamat malam kawan blogger terkasih. Dimanapun kalian berada saat ini, tetap bahagia ya. Di blog edisi ini, aku ingin berbagi sedikit tips dan trik bagaimana membuat karya modifikasi desain foto sederhana dengan menggunakan aplikasi photoshop dan inkscape. 
    Langsung saja ya...
Pertama, dari aplikasi photoshop. Aplikasi ini tentu sangat familiar di kalangan desainer grafis ataupun orang-orang yang memiliki hobi editing foto. Awalnya, aku sendiri cukup mengalami kesulitan dalam mengenal, mempelajari, dan menggunakan aplikasi populer ini. Bagiku, sebagai orang awam yang baru saja mencoba mempelajari cara dan proses editing foto atau suatu karya grafis, aplikasi photoshop salah satu aplikasi yang terbilang tidak mudah. Melihat beberapa tutorial dari youtube dan mengaplikasikannya dalam latihan sederhana secara berulang-ulang pun tidak secara langsung berhasil๐Ÿ˜†. Namun, seiring berjalannya waktu, dengan diimbangi latihan terus menerus, lama-kelamaan aku tidak lagi terlalu kaku dalam mengoperasikannya.
    Jika ingin membuat sebuah karya grafis, terlebih dahulu aku melakukan sedikit riset atau cek and ricek beragam desain foto unik yang ada di instagram, pinterest, maupun google. Setelah aku mendapatkan satu contoh foto unik yang menurutku tidak terlalu sulit untuk dipraktikan dan bisa dimodifikasi sedikit, aku langsung mencoba-cobanya di aplikasi photoshop. 
    Untuk desain foto yang pertama, seperti yang bisa teman-teman blogger saksikan di headline blog ini, langkah-langkah pembuatannya antara lain,
1. Memiliki dan membuka aplikasi Photoshop (di PC ku, tersedia photoshop CS6).
2. Pilih menu 'File' di pojok kiri atas, kemudian klik 'New'.
3. Atur ukuran lembar kerja yang sesuai dengan keinginan kita, (Biasanya aku atur ukuran panjang dan lebar kertas kerja yang sesuai dengan format ukuran instagram story yaitu 1080 x 1920 px).
4. Setelah lembar kerja muncul, pilih menu 'File' kembali, kemudian klik 'Open' untuk memilih file foto pada laptop kita yang ingin kita edit.
5. Setelah kita memilih foto mana yang ingin kita modifikasi, langkah selanjutnya adalah menentukan background foto untuk tempat kita meletakkan beberapa foto yang kita satukan.
6. Untuk contoh di atas, aku mengumpulkan 30 buah foto pribadi, yang aku crop bagian wajah saja, dan aku beri outline berwarna-warni.
7. Untuk 'tool' yang digunakan hanya 'Quick Selection Tool' , dan 'Eraser' karena penggunaannya sangat mudah dan cukup cepat.  Kumpulan tool bisa dilihat di bagian kiri lembar kerja. Atau jika ingin lebih cepat, kita hanya tinggal perlu menekan  tombol huruf 'W'  untuk mengaktifkan tool perintah quick selection tool dan tombol huruf 'E' untuk mengaktifkan tool perintah eraser.
8. Ketika kita sudah menyeleksi bagian yang kita ingin crop atau pisahkan, langsung saja tekan tombol kombinasi 'Ctrl + J,  untuk menggandakan layer, dan otomatis akan terdapat keterangan 2 layer di bagian kanan lembar kerja. Layer 0 dan layer 1 .  Layer 0 disini berfungsi sebagai background, sedangkan layer 1 berperan sebagai gambar utama, yang bisa kita drag atau seret menuju ke backround utama foto akhir kita.
9. Sebelum kita menyeret bagian hasil seleksi, kita pilih tanda 'fx' di pojok kanan bawah lembar kerja atau biasa dikenal sebagai tombol '  Add a layer style' , kemudian kita pilih menu 'Stroke'.
10. Ketika menu ' Stroke' diklik, akan muncul pengaturan warna atau 'color' dan ketebalan atau 'size' dari outline yang kita ingin tampilkan.
11. Setelah kita atur sedemikian rupa sesuai dengan keinginan kita, langsung saja kita drag atau seret ke background utama karya foto kita.
12. Lakukan hal yang sama untuk foto-foto lainnya dengan menambahkan variasi warna yang berbeda-beda sesuai minat kita.
13. Terakhir, untuk mengatur ukuran objek hasil seleksi pada foto, kita bisa menggunakan tombol kombinasi 'Ctrl + T' . Setelah ukuran objek seleksi sesuai dengan keinginan kita, tekan enter untuk menjalankan perintah pengubahan tersebut.

 
-Efek Ilustrator Pada Inkave-
    Kedua, aplikasi Inkscape.
Aplikasi ini adalah aplikasi yang baru aku ketahui belakangan ini, dan menurutku penggunaanya cukup mudah ketimbang adobe photoshop. Dasar tampilanya kurang lebih sama dengan PS, namun lebih mirip dengan tampilan CorelDraw. 
Untuk langkah awalnya sama dengan PS, dimana kita memilih menu 'file' di pojok kiri atas, kemudian klik 'open' dan pilih gambar mana yang ingin kita eksekusi. Setelah itu, kita masuk pada tahap pengerjaan, 
1. Pilih tool 'Draw bezier curves and straight line' atau dengan menekan tombol  huruf 'B' pada keyboard.
2. Cara penggunaan tool ini mirip dengan tool 'Pen tool' yang ada di photoshop.
3. Klik satu kali pada area tertentu, kemudian arahkan kursor pada rentang jarak tertentu dari titik awal tool, kemudian klik kiri 2 x pada mouse, untuk menampilkan garis yang sudah tergambar. 
4. Garis yang sudah tergambar bisa diatur ukuran panjang, lebar, dan warna fill (isi) dan warna stroke (garis luar).
5. Modifikasi sekreatif mungkin, kalian juga bisa melihat beberapa referensi foto dari ilustrator yang keren-keren.
6. Garis ilustrator yang terbentuk juga bisa kita buat melengkung dengan menggunakan bantuan tool 'Edit paths by node' atau dengan menekan tombol huruf ''N' pada keyboard.
7. Kalian juga bisa menggunakan tool 'Credit and edit text object' atau dengan menekan tombol huruf 'T' pada keyboard. Tersedia berbagai macam jenis font yang menarik, yang bisa digunakan. Tetapi menurutku, desain font yang tersedia di inkscape disesuaikan pada katalog font yang terdapat pada PC atau microsoft word kita.
8. Terdapat beberapa tool yang juga bisa kalian coba praktikan di rumah, untuk mengeksplor kumpulan tool yang terdapat di aplikasi ini.

    Aku rasa cukup sekian tips yang bisa aku bagikan, semoga bermanfaat ya, jika kalian punya referensi aplikasi lain yang lebih mudah dan cepat, bisa tulis di kolom komentar blog ini ya. Sekali lagi, aku bukan berniat untuk menggurui, karena aku juga masih belajar, dan bisa dibilang adalah orang baru di dunia desain grafis. Masih banyak orang yang jauh lebih pro dan hebat di luar sana, yang bisa kita jadikan panutan untuk belajar desain.
    Semangat teman-teman,,๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘ 
 


Continue reading Sinau Desain

Merasakan Gejala Covid

     


    Halo sobat blogger semua! Gimana kabar kalian hari ini? Semoga dalam keadaan baik ya๐Ÿ˜„

    Kali ini aku mau cerita sedikit tentang pengalamanku yang kurang mengenakkan. Kenapa aku bilang kurang mengenakkan? Karena aku benar-benar baru merasakan yang namanya sakit karena virus pandemi. Si kecil covid yang sangat berbahaya...

    Cerita ini dimulai pada hari Kamis, 8 Juli 2021 siang ketika aku selesai bersih-bersih rumah. Waktu itu cuaca kebetulan sangat dingin karena hujan deras. Awalnya aku kira alergi dinginku kambuh, jadi aku berusaha tuk berpikir positif saja. Saat itu memang kondisi tubuhku juga sedang tidak fit. Tentu saja karena aku merasa tidak punya waktu istirahat yang cukup. 

    Ditambah lagi kegiatan perkuliahan semester antara atau  semester 3 yang hampir selesai, tuntutan tugas dan ujian yang serentak, plus, aku juga harus merawat ibuku yang saat itu masih sakit dan terbaring lemah di tempat tidur. Rasanya lelah sekali memang, tapi mau bagaimana lagi...(Dari situ aku juga belajar, bersyukur menjadi seorang lelaki. Karena melakukan pekerjaan perempuan sangat tidak mudah dan sesederhana yang dilihat) ✌.

    Sekadar info, aku sudah terbiasa untuk tidak 'dikit-dikit minum obat'. Karena aku percaya tubuh kita punya sistem penyembuh sendiri. Jadi, aku biasakan tubuhku untuk tidak selalu bergantung pada obat-obatan kimia lagi. Nah, dari sore sampai malam, aku rasa tubuhku sudah membaik. Sayangnya, hal itu tidak berlangsung lama...., 

    Hari Jumat, 9 Juli 2021 sampai Sabtu, 10 Juli 2021, aku rasa virus ini sedang dalam masa inkubasi hingga gejala yang nyata muncul pada malam hari saat pukul 21.00 ke atas. Demam dan menggigil sudah mulai aku rasakan. Semakin lama rasanya semakin tidak nyaman. Awalnya aku berusaha untuk menahan rasa sakit yang ada, sampai aku rasa sudah tidak kuat lagi menahan rasa, aku putuskan untuk langsung meminum obat Sanmol 'paracetamol'. Puji Tuhan, demam dan menggigilku langsung hilang. Keringat juga mulai timbul di dahi dan leherku. Nah, anehnya ketika aku mulai bisa tidur dengan nyaman, rasa demam dan menggigil itu datang lagi. Asli.... benar-benar menjengkelkan๐Ÿ˜•.

    Aku berdoa dalam hati, "Ya Tuhan, jauhkanlah aku dari segala bentuk penyakit berbahaya apapun, bahkan virus corona sekalipun". Karena saat itu yang jadi kekhawatiranku bukan hanya soal tubuhku, tapi juga kesehatan keluargaku dan ibu serta adik-adiku. Saat itu rasanya aku sudah pasrah dan menyerah. 

    Di tengah rasa sakitku, aku mencoba berpikir jernih soal sumber dan asal muasal virus ini. Bagaimana bisa aku terpapar si mungil corona?Padahal aku sedikitpun tidak pernah abai pada protokol kesehatan. Sungguh...

    Ada beberapa kemungkinan kecil yang aku curigai saat itu. Tapi aku tidak bisa memastikannya. Balik lagi ke cerita utama, waktu itu saat rasa demam dan menggigil datang untuk yang kedua kalinya, aku berusaha tuk menahan rasa sakitnya sampai-sampai aku tertidur dan bangun pukul 06.00 pagi tepat di hari Minggu, 11 Juli 2021. Meskipun belum terlalu fit, aku tetap paksa tuk melakukan pekerjaan rumah seperti mencuci piring, menyapu, dan  mencuci pakaian. 

    Aku berusaha untuk mengalihkan perhatianku dari sakit ini. Menyibukan diri dengan melakukan aktivitas-aktivitas kecil, walaupun kebanyakan aktivitas aku habiskan di depan layar PC. Tanpa terasa, ternyata aku sudah kehilangan kemampuan membau dan merasa ku. Ya, selama sakit aku jarang sekali mandi, bahkan hampir tidak pernah...๐Ÿ˜Š

    Mencium aroma bau badanku saja aku tidak bisa. Sambal yang aku buat juga sama sekali tidak terasa di lidah. Hanya rasa kebas dan pahit yang muncul di permukaan lidah. Hidung dan lidahku sudah mati rasanya. 

    Saat itu juga aku mulai memutuskan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah. Aku tetap menggunakan maskerku di dalam maupun di luar rumah. (Di luar rumah, dalam artian menyapu halaman, menjemur pakaian) Makan dan minum menggunakan piring, sendok, dan gelas yang sama berulang-ulang. Selalu mencuci tangan sehabis membersihkan lendir di hidung. Aku benar-benar menjaga serta membatasi sekali aktivitasku.

    Sebenarnya aku sudah diberi saran oleh salah satu keluargaku, yang juga adalah seorang pharmacist, untuk segera melapor pada satgas covid 19. Tapi aku masih belum yakin dengan sakit yang aku alami ini. Tapi walaupun sudah mulai menunjukkan gejala-gejala covid, aku tetap menjaga interaksi ku dengan tetangga maupun orang-orang di sekitar rumahku. 

    Oya, akhir-akhir ini juga kita sedang memasuki musim buah atau musim pancaroba, jadi kita lebih mudah terserang beragam jenis penyakit. Ditambah lagi pandemi covid 19 yang belum berakhir. Aku mencoba untuk tidak stress dan berusaha tetap berpikir positif dan fokus pada hal-hal yang menyenangkan, tentu saja agar sistem imunku tidak memburuk. Puasa menonton berita yang setiap hari lebih banyak menyajikan kabar duka dan ketakutan soal pandemi. 

    Di Minggu malam tanggal  11 Juli 2021, demam dan menggigilku kambuh lagi. Lagi-lagi aku coba tuk mengonsumsi obat Sanmol 'Paracetamol'. Sayangnya keadaan tubuhku belum juga membaik. Keesokan harinya, Senin, 12 Juli 2021, di pagi hari aku kembali meminum obat Sanmol. Sambil kubarengi dengan konsumsi buah-buahan, madu, ramuan kombinasi jahe, kunyit, lemon, dan jamu-jamuan herbal yang aku beli secara online. Puji Tuhan, tubuhku mengalami perubahan yang signifikan. Keringat terus berkucuran dari tubuhku. Suhu tubuhku yang awalnya agak panas dan sedikit meriang berangsur-angsur menurun dan segar kembali. 

    Aku bersyukur sekali untuk kesempatan dan nikmat kesehatan yang Tuhan beri. Luar biasa berterima kasih. Walaupun masih sedikit lemas dan indra penciuman serta perasa yang belum juga muncul, aku merasa lebih baik dari sebelumnya. Nafsu makanku juga kian hari kian bertambah. 

    Terus terang saja, aku belum melakukan tes swab untuk menguji apakah aku benar-benar terpapar covid atau tidak. Meskipun aku sudah menunjukan beberapa gejala, seperti badan lemas, indra penciuman dan perasa yang seolah mati rasa atau hilang secara tiba-tiba, dan demam...

    Aku berpikir ketika aku melakukan tes swab, yang kemungkinan besar hasilnya positif, aku juga akan dianjurkan untuk langsung melakukan isolasi mandiri di rumah. Gejala yang aku alami juga tidak terlalu berat. Tidak ada sesak nafas, mual, nyeri dada, sakit kepala, mata merah, ataupun ruam pada kulit. Hanya sedikit batuk kering, yang seiring berjalannya waktu, hilang.

    Aku bersyukur ayah dan ibuku yang saat itu berada pada 1 lingkungan denganku tidak mengalami gejala dan benar-benar sehat. Bahkan kedua adiku. 

    Walaupun aku akui, sangat berat menjalani kehidupan di tengah pandemi ini, terlebih ketika kita benar-benar terpapar virus corona atau hanya sebatas menunjukan gejala. Tapi semuanya bisa aku lalui bersama Tuhan. 

    Aku benar-benar berterima kasih pada Tuhan Yesus, yang sudah terlalu baik buatku. Sampai hari ini pun, ketika tulisan ini aku selesaikan, tepat di Hari Senin, 2 Agustus 2021, keadaan diriku sudah benar-benar pulih dan membaik seperti biasanya, dan indera penciuman dan perasaku sudah kembali tajam seperti sediakala...๐Ÿ˜

    Oya, sedikit cerita terakhir...

    Oma ku yang beberapa waktu sebelumnya sempat terpapar covid, hanya dalam waktu 10 hari sudah pulih. Walaupun saat itu, saturasi oksigen dalam tubuhnya sangat rendah, tapi aku bersyukur, Tuhan masih menjaga dan memberinya kekuatan, hingga sampai pada hari ini, aku, ibu, dan adiku berkunjung dan menetap di rumahnya selama beberapa hari...Tubuhnya benar-benar segar. 

    Namun, efek pasca covid pada tubuhnya masih terasa hingga sekarang, seperti tubuh yang tidak dapat melakukan pekerjaan berat lagi. Ketika dipaksa untuk melakukan pekerjaan berat, tubuhnya akan terasa lemas. 

    Ya, mungkin cukup sekian cerita yang dapat aku bagikan, semoga bermanfaat. Walaupun sekarang jadi agak parno dan benar-benar ngejalanin prokes ketat kemanapun aku pergi, tapi aku percaya, Tuhan selalu menyertai. Sehat terus teman-teman...

    Kita sama-sama berdoa ya teman-teman blogger, kiranya kita selalu diberikan kebaikan, kesehatan, rasa damai, ketenangan, dan dijauhkan dari segala bentuk penyakit, baik itu penyakit jasmani maupun penyakit rohani. Biarlah Tuhan yang menjadi satu-satunya harapan dan tumpuan kehidupan kita. ๐Ÿ™

    Karena ada tertulis, "Berbahagialah Orang Yang Mengandalkan Tuhan"

Continue reading Merasakan Gejala Covid