Reuni di Saung Bu Rudy

11 orang Hamba Allah
('Hamba Allah' nama kelas kami dulu)

   
Dari kiri atas; Fahbel, Riko(aku), Naufal, Febri, Aji(Wahyu), Dicky
Kiri tengah; Anisa, Indri, Audira, Maulida
Paling bawah; Syafa

    Haloha... ,bagaimana kabarnya hari ini sobat blogger? Semoga selalu sehat dan tetap semangat ya. Nah, kali ini aku mau berbagi cerita tentang pengalaman reuni kemarin, yang berlangsung pada hari Minggu, 21 Februari 2021. Atas usulan dari teman kami Dicky Ferdiansyah, Muhammad Syafa Choirul Habib, dan Anisa Meilani lewat grup Whatsapp kelas 9, dan dengan diskusi cukup panjang, akhirnya kami sepakat untuk mengadakan reuni kecil di salah satu tempat makan yang ada di kotaku. Tempat yang kami pilih adalah tempat yang sama waktu kami mengadakan reuni 3 tahun yang lalu bertepatan dengan bulan puasa. Saung Bu Rudy. Tempatnya nyaman, sejuk, dan bersih tentunya. Kami juga bisa menikmati suasana sambil duduk-duduk selonjoran. Tentu, sesuai dengan nama tempatnya 'saung' bu rudy. Pengunjung tidak duduk di kursi, melainkan duduk di tempat yang telah disediakan. 

    Reuni ini kami lakukan karena beberapa teman SMP kelas 9 masih ada di PangkalanBun. Cukup sulit sebenarnya untuk  menghadirkan semua , karena kami sudah punya kesibukan dan aktivitas masing-masing. Yang paling utama sih, karena perkuliahan. Peraturan dan kebijakan kampus yang berbeda-beda menjadi tantangan terbesar untuk menghadirkan semua teman. Sayangnya, mayoritas anggota kelas 9A sudah banyak yang berada di luar kota, karena sudah harus mengikuti perkuliahan luring atau tatap muka. Ada juga yang tidak bisa bergabung karena kurang mendapat izin dari orang tua ataupun karena alasan yang lainnya. Yang pasti setidaknya kita sudah berusaha untuk merangkul dan membangkitkan kenangan-kenangan di sekolah menengah pertama. 

    Awalnya kami sepakat untuk hadir di sana pukul  10 pagi kalau tidak salah, namun karena aku, dan 2 orang teman yang lain belum bisa memastikan  hadir atau tidaknya di jam 10 itu, jadwal pun diundur ke jam 2 atau 3 sore. 
    Hanya 11 orang yang hadir dari 30 an orang yang harusnya ada di tempat waktu itu. Namun, bukan berarti kegiatan reuni tidak 'jadi'. Dengan membawa cerita yang berbeda dari tiap kampus, dipertemukan kembali di saung bu Rudy dengan 1 cerita yang sama. Kisah kasih waktu berada di Sekolah Menengah Pertama. 
    Sebelum kami bercerita dan bernostalgia, kami menikmati hidangan yang ada di sana. Kebetulan waktu itu menu makanan yang ada sudah habis, jadi hanya 2-3 orang teman yang mendapatkan makanan. Sisanya.... Minum es doger. Aku sendiri sudah pesan terlebih dahulu dengan Anisa yang sampai disana sejak awal. Sayangnya es dogerku sudah mencair karena terlalu lama didiamkan, menunggu tuannya datang, yaitu aku. Hehehehe...😁













Sedikit kenangan dari kami di atas...

    Setelah selesai menikmati hidangan, kami mulai bercerita dan sedikit bergosip tentang banyak hal. Tapi lebih banyak soal kehidupan dan drama-drama waktu di sekolah menengah pertama. Banyak yang kami bicarakan waktu itu. Dan pada akhirnya tidak terasa sudah hampir pukul 5 sore, sebelum kami pulang ke kediaman kami masing-masing, kami melakukan beberapa sesi foto bersama. Istilah gaulnya 'Wefie'. Kemudian dengan  sedikit bantuan dari karyawan saung, kami pun melakukan beberapa sesi foto terakhir. 
    Aku bersama maulida, Febri bersama Audira, sedangkan Dicky, Syafa, Naufal, Aji, dan Indri masing-masing dengan kendaraanya. Ditambah Fahbel dan Anisa yang bersama menggunakan mobil. Komplit 11 orang menutup cerita reuni 9A. Menurutku hanya 1  yang kurang, kehadiran wali kelas kami, Bu Yusti dan Bu Sinta. Demikian cerita dari aku, semoga menghibur. Tuhan memberkati. 




Continue reading Reuni di Saung Bu Rudy

Kuliah Statistika Ciptakan Tawa.

    Serba-serbi perkuliahan hari ini akan bercerita soal pengalaman menarik kemarin saat aku mengikuti kuliah statistika dasar dengan Dosen Pengampu Pak Leopoldus Ricky Sasongko, M.Si. Beliau bisa dibilang adalah dosen yang lucu dan menyenangkan. Mengapa? karena setiap kali mengajar, beliau tak jarang memberi selingan humoris atau yang dalam istilah 'Jawa'  disebut 'guyonan' kecil.

    Menurutku, beliau adalah dosen terlucu kedua setelah Pak Kris. oiya, untuk cerita tentang pak Kris bisa aku bagikan di lain waktu ya. 

    Beberapa ujaran atau ungkapan lucu yang pernah Pak Ricky katakan  cukup membuatku tersenyum bahkan hingga tertawa sendiri di depan layar laptop. Nah, pada perkuliahan hari Kamis, 18 Februari 2021 kemarin, ada satu hal lucu lagi yang tidak bisa aku tolerir. Sebenarnya biasa saja sih, mungkin bagi sebagian teman-teman, tidak ada hal yang menarik dari apa yang akan aku ceritakan, tapi percayalah, secara pribadi aku tidak bisa menahan tawa sendiri. 

    Pukul 09.00 lewat 15 menit kami memulai kelas. Setelah mengisi presensi di 'siasat' atau Sistem Informasi Akademik Satya Wacana dan juga 'FLearn' atau Fleksibel Learning akupun mulai mengikuti dan mendengar penjelasan demi penjelasan yang beliau paparkan. Namun, tiba-tiba pada pukul 10.00 kurang 5 menit, suara pak Ricky menghilang. Awalnya aku kira masalah kestabilan jaringan. Namun, ternyata beberapa saat kemudian muncul pemberitahuan di grup Whatsaap kami, yang tak lain dan tak bukan adalah pemberitahuan dari pak Ricky sendiri. 

    

    Bisa dilihat pada gambar di atas. Nah, awalnya listrik di kampus padam, sehingga gmeet yang sedang berlangsung jadi bermasalah, karena jaringan Wi-Fi kampus otomatis mati juga. Kemudian setelah beberapa menit, Pak Ricky bisa bergabung dalam gmeet kembali dengan menggunakan jaringan hotspot pribadi. Oke, selesai sudah. Aku kira, masalahnya teratasi, kami pun bisa mengikuti kelas dengan lancar. Setelah jalan kurang lebih 30 menit, tiba-tiba hal yang tidak diinginkan kembali terjadi. 
    Di tengah-tengah penjelasan, suara Pak Ricky kembali menghilang dan perlahan tampak di layar laptop, 'Pak Ricky has left the meeting' . Otomatis aku dan rekan mahasiswa yang lain pun bingung. 
    Tanpa menunggu waktu yang lama, muncul notifikasi pesan dari grup statistika dasar kami, tentu saja pesan dari Pak Ricky...
    
    😅Aku seketika bingung, sedih, sekaligus tertawa. Tertawa bukan karena senang kelas pada hari itu selesai lebih cepat dari waktu yang seharusnya, namun karena pesan dari Pak Ricky di atas yang bisa teman-teman lihat sendiri. 
    Membaca pesan beliau saja aku sudah tertawa, bagaimana jika mendengar ucapannya. Aku tidak bisa membayangkannya. Sedih tapi, karena jam belajar kami menjadi kurang efektif dan efisien. Ditambah lagi, di awal-awal perkuliahan, ternyata komputer milik Pak Ricky salah setting. Alhasil, topik utama yang seharusnya dibahas pada perkuliahan kemarin jadi ditunda kemudian. Penasaran topiknya apa? Topik nya adalah mengenai 'Cara untuk mengimport data dari excel ke program R'  . Sekian cerita dari serba-serbi perkuliahan hari ini. Semoga bermanfaat. Tuhan berkati...



Continue reading Kuliah Statistika Ciptakan Tawa.

Semangat Kerja lewat Daun Musa paradisiaca!

 

    Cari uang untuk kebutuhan hidup sekarang agak susah. Kalau cari uang untuk gaya hidup, hmmm apalagi...sangat susah. 'Agak' dan 'Sangat' itu dua kata yang berbeda. Maknanya pun tak sama. Walaupun hampir mirip, tapi jelas keduanya punya tingkatan yang berbeda. 


     Oke, Kali ini aku mau berbagi cerita soal rutinitas mingguan yang biasa aku lakukan. Sesuai dengan judulnya, 'Semangat Kerja Lewat daun Musa Paradisiaca' . Maaf kalau penulisan nama ilmiahnya kurang tepat. Seingatku ya seperti itu. Sudah jelas kalau daun pisang inilah yang jadi alternatif tambahan untuk uang saku ku. sepuluh hingga dua puluh ribu rupiah yang aku dapat untuk 4 sampai 6 gulungan daun pisang. 

    Daun pisang muda maupun daun pisang tua, semuanya dibutuhkan. Memangnya buat apa sih? Jadi, daun-daun ini digunakan sebagai alas piring bambu untuk salah satu warung makan di daerahku.
    Bisa dilihat, pada gambar di atas, itulah warung makan yang biasa menggunakan daun pisang sebagai alas piring bambunya. Di tempatku, kami biasa menyebutnya 'Angkringan'. 
    Aku bersyukur karena tanteku bekerja di sana sebagai penjaga dan tukang masak nya. Soal rasa, tidak usah diragukan lagi. Super duper enak! Apalagi rasa gudeg nya yang khas. Tidak kalah dengan gudeg asli Yogyakarta. 
    Permintaan daun pisang memang tidak menentu, tergantung pada intensitas pengunjung warung makan. Semakin ramai pengunjung warung, semakin cepat habis stok daun pisang, sebaliknya, jika pengunjung warung tidak terlalu banyak seperti biasanya, maka stok daun pisang yang ada tetap utuh dan aku tidak perlu mencari daun pisang lagi.

    Biasanya aku dibantu oleh ibu, namun kemarin aku melakukan semuanya sendiri, dari memotong daun pisang, memisahkannya dari batang daunnya, sampai menyiapkannya ke dalam plastik. Sama seperti pekerjaan pada umumnya, ada bagian yang menantang dan ada bagian yang menyenangkan. Bagian menantangnya adalah saat aku harus masuk ke bagian rerumputan yang paling dalam, bagian yang lembap , dengan risiko ular weling atau ular belang kuning beracun yang bersarang di sana. Bagian yang menyenangkan tentu saja saat aku mendapat upah dari hasil pencarianku. Rasanya senang sekali. Puji Tuhan. 
    Apapun akan aku lakukan untuk bisa membantu meringankan beban ekonomi keluargaku, selama itu baik dan positif. Satu hal yang aku peraya, bahwa 'Tuhan itu selalu dekat dan ada pada orang-orang yang mau berusaha'.
    Itulah sedikit cerita dariku, semoga bisa menginspirasi dan menyemangati kawan blogger sekalian. Semangat anak muda!

Continue reading Semangat Kerja lewat Daun Musa paradisiaca!

Serba-serbi Perkuliahan

 


    Selamat Hari Minggu dan Selamat Hari Kasih Sayang. Tuhan memberkati. Senang  dan bersyukur banget, karena hari ini masih diberi kesempatan oleh Tuhan untuk hidup, belajar, dan berkarya. Kadang masih tidak menyangka, kebaikan dan berkat Tuhan yang ada buat kehidupan ku sampai pada hari ini.  Aku bisa ada sampai saat ini semua murni karena pertolongan Tuhan. 

    Tidak terasa, sudah jalan di semester 2, perkuliahan ku. Waktu yang terasa sangat cepat dan seolah-olah terjadi begitu saja. Kalau boleh cerita soal perjuangan dan keajaiban yang terjadi dan berjalan selama ini, aku rasa tidak akan ada habisnya. Bagaimana seorang anak yang berasal dari keluarga yang kurang mampu, dengan berbagai keterbatasan yang ada, berusaha mencari secercah cahaya kecil untuk masa depannya. Seorang anak yang tidak mau menyerah begitu saja pada keadaan hidupnya. Seorang anak yang percaya dan selalu memeluk erat mimpi-mimpinya. Seorang anak yang hanya punya keyakinan dan pengharapan pada Penciptanya. 

    Ya, itulah aku. Aku berterima kasih kepada Tuhan, walau dengan segala tantangan dan hambatan yang ada di depan, aku masih bisa bertahan sampai sejauh ini. 

    Kuliah yang awalnya hanya sekadar kata-kata dalam untaian doa dan angin mimpi, pada akhirnya bisa terwujud lewat pertolongan Tuhan dari tangan-tangan baik orang yang murah hati. Dari kebimbangan yang ada, Tuhan  permudah dengan pilihan-Nya. Mungkin aku pikir awalnya tidak sesuai dengan pilihan hatiku, tapi aku tahu, inilah Pilihan-Nya. 



    Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga atau yang dikenal sebagai UKSW, ternyata jadi tempat pilihan Tuhan untuk diriku menimba ilmu. Dari sekian banyak pilihan yang ada di depan, ternyata Tuhan sudah sediakan. Satu tempat terbaik, yang akhirnya aku sadar, bahwa Tuhan melihat lebih jauh ke depan, daripada kita yang sekadar melihat. 



    'Pendidikan Fisika' jadi jurusan terbaik yang bisa ku ambil. Dari situ lah, aku bisa merasakan bangku kuliah tanpa beban biaya sedikitpun. Aku sadar, bukan jurusan yang menentukan kesuksesan, tapi bagaimana kita menyerap dan mengelola ilmu yang diberikan, untuk meningkatkan kapasitas diri kita. 

    Setelah jalan efektif 6 bulan masa perkuliahan ini, aku banyak belajar soal manajemen, disiplin waktu, dan tanggung jawab. Semester 1 kemarin jadi masa pengenalan dan penyesuaian buat ku. Aku berterima kasih kepada Tuhan Yesus yang sudah memberikan Bu Marmi Sudarmi dan Om David Pakili menjadi orang tua keduaku. Berkat Tuhan melalui merekalah yang membuatku bisa mengecap rasanya bangku kuliah. 

    Indeks Prestasi di semester awal puji Tuhan, pas 3,00. Aku berharap, di semester kedua ini, indeks prestasi ku bisa meningkat. Tuhan memberkati kawan bloger semua. Peace.

Continue reading Serba-serbi Perkuliahan

Can't Help Falling In Love...

 





    Teruslah bernyanyi, latih terus suaramu dan jangan pernah berhenti. Siapa tau suatu hari nanti kamu bisa jadi penyanyi yang baik. Amin. 
    Kali ini aku coba menyanyikan bagian reff dari lagu Elvis Presley. "Can't Help Falling In Love'. Biasa aja sih. Namanya juga duet coba-coba ya. Karena aku juga tidak bisa memainkan alat musik, jadi aku pakai cover piano dari tiktokers. Yang bisa diandalkan hanya pure suara. 
    Lagu ini juga booming banget di zamannya. Dan sekarang masih jadi legenda di industri musik dunia. Kadang juga jadi lagu andalan untuk audisi The Voice. Semoga kawan bloger semua menyukainya. God Bless. 

Continue reading Can't Help Falling In Love...

Mengesampingkan Ego Demi Selembar Rupiah


Rujak Buah Depan TPU Islam.

 

     Mungkin banyak dari kalian yang tidak tahu, bagaimana beratnya godaan yang muncul saat kita bekerja sebagai tukang ojek. Dalam hal ini, soal makanan dan minuman yang kita beli untuk pelanggan. Tidak jarang, rasa ingin tahu dan mencoba-coba itu muncul dalam pikiran kita. "Bagaimana ya kalau aku beli kue itu juga" Misalnya... 



    Secara pribadi, aku tidak terlalu menyukai jajanan yang aneh-aneh. Maklum, lidahku kampung. Tapi, kadang tampilan minuman dan makanan yang kita bawa membuat hati kita tergoda. Ditambah lagi rasa penasaran yang timbul, karena kita belum pernah mencoba bahkan mengenal makanan atau minuman itu sebelumnya. Ya namanya juga pekerjaan kan, banyak godaan dan tantangan yang muncul dari beragam asal. 



    Kadang kita sudah berkomitmen untuk tidak menghabiskan uang pendapatan, namun fakta di lapangan b berkata lain. Egoisitas kita memang perlu dikendalikan. Bagaimanapun caranya... , Tetap semangat buat aku dan diriku. Jangan pernah menyerah, teruslah bekerja dan berkarya. Sekian, teman-teman yang bisa aku bagikan , semoga bermanfaat. God Bless...



Continue reading Mengesampingkan Ego Demi Selembar Rupiah

Pentingnya Punya Keluarga yang Ahli di salah satu bidang Kesehatan.



    Hai teman-teman blogger. Hari ini aku posting 2 blog sekaligus ya. Banyak banget sebenarnya yang mau aku ceritakan. Namun, kita angsur aja ceritanya ya. Jangan sekaligus semuanya, karena cerita-cerita terbaik itu biasanya muncul belakangan. 
    Sesuai judulnya, 'Pentingnya Punya Keluarga yang Ahli di salah satu Bidang Kesehatan' . Langsung ke ceritanya ya...
Hari Kamis, 11 Februari 2021 kemarin, ibu ku mulai merasakan sakit yang luar biasa. Sampai dalam 1 hari itu, ibu ku sudah bolak-balik kamar mandi hingga 15 kali. Kalian bisa tebak kenapa? Ya, benar, karena diare. Awalnya aku gak tau, kalau seseorang yang terkena diare, tidak boleh minum teh atau susu. Jadi ya waktu itu, ibu ku mencoba membuat segelas teh hangat untuk membantu meredakan rasa mulas dan sakit di perutnya. 
    Sampai pada puncaknya di waktu malam hari. Tubuh ibu ku sudah mulai panas. Ibu sampai mengeluh kesakitan, karena kaki dan pahanya terasa terbakar juga pegal. Aku coba untuk menenangkan ibuku sambil mencari informasi di internet seputar sakit diare. Obat-obat herbal apa yang bisa aku berikan sementara untuk mengobati sakit ibu. Aku juga akhirnya tau, ternyata susu dan teh merupakan minuman yang tidak boleh dikonsumsi selama terkena diare. 
    Karena ibu sudah merintih kesakitan, ditambah ibu yang menyarankan untuk menghubungi salah satu kerabat dekat kami, aku beranikan diri menghubungi beliau lewat chat WA. Puji Tuhan, saat aku mengirimkan pesan pertama, seketika itu juga langsung dapat balasan dari beliau. Aku ceritakan semua kronologis keadaan ibu, dari awal sampai malam itu. Sedikit info, kerabat kami ini namanya Fani. Biasa aku memanggilnya 'Uwa' yang merupakan panggilan bahasa Ambon untuk menyebut 'Tante' . Uwa Fani memiliki latar belakang pendidikan farmasi. Tidak tanggung-tanggung, beliau adalah lulusan farmasi UGM tahun 2006 kalau aku tidak salah. 
    Ya, kalian sudah bisa tebak tentunya, mengapa ibu ku meminta ku untuk menghubunginya. Disamping karena kompetensinya dalam bidang/ilmu kesehatan, beliau juga adalah seorang yang ramah dan baik hati. 
    Aku tidak bisa membayangkan apabila, aku tidak memiliki nomornya. Atau kalau aku hanya berusaha menangani ibu dengan keterbatasan ilmu dan pemahaman yang aku miliki. Memang aku akui, beliau sungguh orang yang sangat cerdas. Walaupun tidak bekerja sebagai seorang apoteker, namun beliau mempunyai hobi yang lain, yaitu travelling. Sangat menginspirasi sekali.  
Karena itu aku percaya, seperti yang pernah dikatakan mentor ku dulu, "Bahkan dalam suatu negara, isu-isu yang paling penting adalah soal Pendidikan dan Kesehatan". Maka dari itu, bersyukurlah kalian yang saat ini mempunyai keluarga, pasangan, atau bahkan sedang menempuh kuliah di jurusan kesehatan. Apapun profesinya. Tetap jalani dan syukuri itu. Sekian. 
Uwa fani waktu muda. 

Continue reading Pentingnya Punya Keluarga yang Ahli di salah satu bidang Kesehatan.

Angpao di tahun 2021


    Gong Xi Fa Cai! Selamat tahun baru China bagi teman-teman yang merayakan. Tuhan memberkati. Nah, kali ini, aku mau cerita tentang berkat yang aku terima tepat hari ini pukul 2 siang tadi. Jadi, sudah beberapa hari, aku belum dapat panggilan untuk mengantar pesanan, namun, tiba-tiba, seorang teman yang biasa menggunakan jasaku menelpon, dan mengatakan kalau hari ini aku harus  mengantarkan makanan ke salah satu rumah customer di depan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Pakunegara. Kebetulan, customernya ini adalah pemilik toko atau bengkel motor 'Cahaya Motor' namanya.
    Segera aku pergi ke rumahnya untuk mengambil makanan customer tadi. Saat dia keluar, dia membawa makanan dan 1 angpao besar berwarna merah dengan tulisan 'Best Wishes For You' di bagian depannya. "Ini rik, dari mamahku, untuk kamu" . Wow, aku gak menyangka sama sekali, walaupun sebenarnya hari raya imlek itu udah lewat, tapi ternyata berkatnya masih bisa aku terima hari ini. 
    Aku hanya bisa mengucapkan terima kasih kepadanya, setelah itu, aku langsung menuju ke lokasi customer. Dengan kebaikan Tuhan tentunya, saat aku menerima uang dari customer, ternyata ia sudah memberikan bonus 5 ribu untukku. Harusnya uang pengiriman hanya 10 ribu. Wow, double bless today! Dari pengalamanku hari ini, aku percaya, bahwa Tuhan selalu punya skenario terbaik buat diri kita. Selama kita terus mau bangkit, bangun, dan berusaha. Andai waktu temanku menghubungiku, dan aku tidak meresponnya karena aku malas, mungkin aku gak akan dapat berkat lebih hari ini. Sekian... semoga bisa menginspirasi teman-teman blogger semua ya. Terima kasih Helen dan Mas yang punya bengkel. 
 

Foto Angpao yang aku jepret di jalan tadi siang. 

Continue reading Angpao di tahun 2021

Duet Lagu Beyonce

 





    Senang sekali rasanya bisa aktif kembali nge-blog setelah sekian lama vakum karena berbagai kesibukan yang aku lakukan. Saat lagi semangat-semangatnya seperti ini, ide-ide baru akan selalu muncul. Nah, beberapa waktu yang lalu, aku coba ikutin trend yang lagi booming di tiktok. Aku juga gak selalu ngikutin setiap hal baru yang muncul di tiktok, aku pilih beberapa aja, salah satunya ya duet nyanyi ini. Kenapa aku pilih ngikutin trend ini, karena pertama, aku tau aku bisa nyanyi. Baru bisa aja lo ya... Karena kalau penyanyi, itu sudah pasti bisa nyanyi, beda sama yang suka atau bisa nyanyi, belum tentu bisa disebut sebagai seorang penyanyi. Kedua, karena mau menghibur dan menampillkan sedikit pertunjukkan duet yang sederhana. Harapannya sih, bisa duet beneran bareng penyanyi aslinya, walaupun sekadar duet via tiktok, atau sekadar nyanyiin lagu penyanyi aslinya. Kebetulan, aku juga suka banget dengan lagu 'Halo' dari Beyonce ini.
    Semoga kawan bloger bisa menikmati ya. Tuhan memberkati. 

Continue reading Duet Lagu Beyonce

Duet Bareng Raisa










     Halo kawan bloger. Gimana kabarnya hari ini, semoga tetap sehat dan selalu semangat ya. Di blog kali ini, aku mau sedikit menunjukkan penampilan duet perdana ku bareng salah satu penyanyi Indonesia yang luar biasa. Siapa lagi kalau bukan  Raisa. Senang banget rasanya, yah walaupun hanya sekadar duet lewat aplikasi tiktok, tapi semoga di lain kesempatan, aku bisa duet beneran di panggung bareng mbak raisa. Lagu yang aku coba nyanyikan adalah recycle dari salah satu diva kebanggaan Indonesia Titi DJ. Dengan dinyanyikannya lagu 'Bahasa Kalbu' versi Raisa ini, membuat penikmat musik di Indonesia semakin tergugah untuk bernostalgia kembali pada era di awal kemunculan lagu ini.

    Sedikit mengikuti trend sebenarnya, tapi ya gak apa-apa lah, selagi dalam hal positif, gak ada salahnya kan. Semoga apa yang kawan-kawan dengar dan saksikan bisa sedikit menyejukkan telinga ya.

Continue reading Duet Bareng Raisa

Cerita Seru Seru Tentang Ojek Online

    

    Ya, sesuai judulnya, beberapa hari kedepan, aku akan berbagi pengalaman selama aku mulai mencoba profesi sebagai tukang ojek. Kalau ditanya "sejak kapan kamu mulai ngojek?"  Hmmm, aku rasa selepas kelulusan Sekolah Menengah Atas. Waktu itu tahun 2020 , tepatnya bulan April, kalau aku gak salah, setelah diberikan surat tanda kelulusan sementara sebagai pengganti ijazah, ada waktu selang berapa bulan sebelum UTBK. Karena adanya pandemi ini, membuat pemerintah melakukan terobosan kebijakan, sehingga UTBK yang harusnya dilaksanakan pada bulan April, jadi diundur beberapa bulan setelahnya. Nah, balik lagi nih, selama selang waktu itulah, aku dapat ilham dari adik ku, wawan. Awalnya dia yang punya ide seperti itu, dan dia juga juga yang udah mulai duluan daripada aku. Karena waktu itu, jam  belajar di SMA padat banget, apalagi waktu kelas 12, kami pulang sore terus. Kalau wawan, untungnya jam belajar di SMP gak sampai sore. Jadi dia punya banyak waktu buat nawarin jasanya. 
    "Terus cerita serunya mana?" Eitzzz, tunggu dulu, justru itu, di blog pertama ini, aku hanya coba menceritakan awal  kisah kenapa aku bisa jadi tukang ojek. Untuk cerita-cerita selanjutnya, tetap pantau terus blog ini, dan salam sehat untuk kita semua! Semangat...
Continue reading Cerita Seru Seru Tentang Ojek Online

New Year, New Me!

 



    Senin, 08 Februari 2021, jadi waktu terbaik buat aku memantapkan diri untuk berubah dari segala kebiasaan dan karakter-karakter kurang baik . Yah, begitulah adanya. Sangat disayangkan, daftar resolusi akhir tahun 2020 yang sudah aku buat untuk menyambut tahun 2021, sejatinya bisa terlaksana di awal tahun, namun baru bisa terlaksana  secara nyata pada minggu kedua di bulan kedua tahun 2021 ini. Sebenarnya tidak ada kata sulit untuk melakukan perubahan, hanya saja, faktor dari luar dan godaaan-godaan yang ada terlalu kuat mengundang. Sudah banyak kegagalan dan kesalahan yang sering ku lakukan  berulang-ulang. Entah mengapa sangat sulit untuk keluar dari zona nyaman ini. Banyak sekali gejolak yang timbul di dalam hati,  sampai-sampai rasa-rasanya dada ini sesak setengah mati. Tuhan, berikanlah aku kekuatan untuk bisa berubah, totalitas berubah, dan tanpa setengah-setengah. Aku ingin berubah agar bisa berbuah, bukan sekadar hanya karena sakit atau saat menjelang ujian. No! 
    Jadi versi terbaik dari diri kamu! Dan jangan pernah ngebandingin diri kamu dengan orang lain, tapi bandingin diri kamu dengan dirimu yang kemarin... Selamat melakukan perubahan ya untuk aku dan kamu, dimanapun kalian berada.

Continue reading New Year, New Me!