PKM 2021.



    PKM adalah salah satu kegiatan/event besar yang dilaksanakan di tingkat universitas. Bagi mahasiswa, kegiatan ini bisa dibilang kegiatan yang paling ditunggu-tunggu. Mengapa? karena pada ajang PKM setiap tahunnya, selalu menantang mahasiswa-mahasiswi untuk dapat terus mengembangkan inovasi baik penelitian maupun konsep/karya tulis yang berguna bagi pembangunan negara. Tentu saja ini juga merupakan salah satu bentuk kontribusi diri pada negeri. Disamping hadiah yang menggiurkan, yang utama adalah bagaimana karya/penelitian yang kita ajukan bisa didanai oleh pemerintah. Bisa dibilang main goalnya lah.
    Di blog kali ini aku mau bercerita soal  kesempatan yang aku dapatkan beberapa waktu lalu, saat aku diajak bergabung oleh dosen fisika dasarku waktu di semester pertama, Pak Wahyu Hari Kristiyanto, atau yang kerap kami sapa dengan panggilan Pak Kris. Awalnya, pak kris menanyakan kepadaku waktu seminar PKM 2021 yang diadakan oleh UKSW untuk angkatan 2020. Tepat pukul 08.55 aku masuk ruang gmeet, ternyata belum ada rekan-rekan mahasiswa yang lain. Yang sudah ada di ruang gmeet saat itu adalah Pak November Riantu Aminu, Dosen mata kuliah kimia ku waktu di semester 1, yang pada saa kegiatan seminar bertindak sebagai moderator, dan Pak Kris sendiri yang saat itu menjadi salah satu narasumber. Sebenarnya pak Nov juga narasumber kegiatan, namun bapak memiliki peran ganda sebagai narasumber dan moderator. 
    "Mas Riko sudah dapat kelompok?"Ujar Pak Kris. "Belum Pak" balasku. "Oya, nanti mas Riko coba cari teman ya, dengan saya saja" Pak Kris berkata demikian. Sontak, aku kaget dan tidak percaya, karena Pak Kris mau mengajakku untuk ambil bagian dalam timnya. Setelah seminar selesai, aku coba menghubungi 2 orang temanku dari jurusan Fisika, Esra dan Marylin. Niatku ternyata disambut baik oleh mereka, namun, kembali lagi, karena waktu pengajuan proposal PKM sangat mepet, aku tidak terlalu berharap banyak untuk bisa terlibat dalam tim bersama mereka. Ditambah lagi, nama dan data diriku ternyata belum terdaftar sama sekali di PPDIKTI, atau Pusat Data dan Informasi Mahasiswa serta Perguruan Tinggi/Swasta se-Indonesia. 
    Setelah beberapa hari berlalu, ternyata belum ada kabar juga dari Pak Kris. Aku pun sempat berpikir, mungkin memang belum jalanku untuk bisa ikut dalam PKM tahun ini. Namun, ternyata aku salah, saat aku memantau WA, ternyata terdapat notifikasi undangan grup baru. 'PKM 2021'. Wah, aku bahkan masih tidak percaya. Setelah dijelaskan secara keseluruhan oleh Pak Kris, aku akhirnya mendapatkan gambaran tentang tema dan judul PKM yang akan kami buat. Selain dapat mengetahui secara detail bagaimana menulis proposal untuk pengajuan PKM yang baik dan benar, mengetahui bagaimana proses dan mekanismenya, aku juga memperoleh kenalan kakak tingkat baru, Kak Vania, Kak Agatha, dan Kak Shanly. Kemarin tanggal 12 Maret batas waktu pengumpulan proposal PKM untuk diajukan ke tingkat Universitas. Harapannya semoga proposal kami ini bisa diterima dan ditindaklanjuti oleh pihak kampus, bahkan sampai ke tingkat nasional. Oya, di PKM ini aku mendapat tugas untuk menyelesaikan kajian pustaka Bab 2. 
    Aku masih belum bisa mengatakan kepada Esra dan Marylin, karena tidak enak pada mereka, namun, ternyata setelah mendapat penjelasan dari Kak Vania, bahwa PKM yang kami ajukan ini basisnya pada mahasiswa pendidikan fisika, bukan jurusan fisika, sayang saja, bila esra dan marylin yang harusnya bisa ikut PKM lain di bidang yang lebih luas sesuai jurusan yang mereka ambil. 
    Tapi, setelah Pak Kris jelaskan, mahasiswa dari jurusan lain bahkan lintas prodi sekalipun bisa ikut dalam PKM kami ini. Dan faktanya, ternyata kak Shanly merupakan mahasiswa jurusan fisika. Loh, kok jadi membingungkan ya. Aku bahkan sampai sekarang belum berani menceritakan hal ini ke sahabatku marylin dan esra. Semoga segera bisa kuceritakan yang sebenarnya ya, agar mereka tidak terlalu berharap. 
    Demikian cerita blog kali ini dalam edisi serba-serbi perkuliahan. Tuhan memberkati🙏
Continue reading PKM 2021.

Skenario Tuhan Begitu Hebat

    

Pertemuan terakhir kami di tahun 2020



  'Skenario Tuhan yang Begitu Hebat' menurutku sangat tepat untuk menggambarkan cerita di blog kali ini. Banyak sekali jaringan dan pertemanan baru yang aku peroleh sampai detik ini. Terlebih manfaat yang aku dapat dari setiap jaringan baru yang aku masuki. Salah satunya 'Go Club'. Aku mengenal kegiatan ini saat di kelas 2 Sekolah Menengah Atas. Ketika itu aku harus menggantikan posisi ketua D'nava atau The nature Conservation, yaitu salah satu ekstrakurikuler yang ada di sekolahku. Dimana pada saat itu, dia yang juga adalah teman sekelasku berhalangan hadir. Aku ingat sekali waktu itu kegiatannya berlangsung di Yayasan Orang Utan Indonesia atau yang biasa dikenal sebagai Yayorin.

    Dari situlah ceritaku dimulai. Lewat perbincangan kami para delegasi dari tiap-tiap SMA dan SMK bersama dengan salah seorang pengurus Yayorin yang juga sekarang menjadi sahabatku, bisa dibilang begitu...😀Kak Aliah, aku jadi punya banyak pencerahan dan pemahaman yang selama ini gak aku dapat di sekolah ataupun pendidikan formal selama ini.

    Di akhir perbincangan, sebelum pulang, kak Al meminta kesediaan kami untuk mengisi daftar hadir dan juga nomor telepon. 'Kak Al' begitu sapaanku kepadanya, menawarkan kepada kami bila berminat, bisa datang ke rumahnya di Jalan Pasanah, Gang Banteng. Tentu saat itu aku sangat antusias dan bersemangat, karena aku yakin apa yang disampaikan kak Al itu sangat-sangat bermanfaat dan membangun. 

    Akhirnya pada hari Sabtu, Malam Minggu, aku memberanikan diri untuk berkunjung ke rumah kak Al. Banyak sekali hal yang membuatku terkejut. Pertama, aku baru mengetahui bahwa Kak Al adalah kakak kandung dari adik kelasku di SMP dan SMA. Kedua, Kak Al dan Fahbel temanku sudah sejak lama saling kenal. Ketiga, aku mengenal lebih dekat Guntur, anak Madrasah Aliyah Negeri di kotaku PangkalanBun yang sempat aku kenal beberapa waktu sebelumnya di rumah sahabatku megie. Keempat, aku mengenal dan lebih tahu soal Lala, yang ternyata adalah anak dari om langganan tempatku jika mencetak tugas ataupun memfotokopi kertas. Dan yang kelima, atau yang terakhir, aku tahu, rumah kak Al bukan seperti apa yang ia katakan 'Gubuk sederhana kami di gang banteng' , tapi menurutku itu lebih dari sekadar rumah. Itulah rumah yang sebenarnya. Jelas sangat nyaman, luas, asri, dan sejuk. Banyak pepohonan, tanaman, bunga, dan pot-pot menarik yang mengelilingi kediaman kak Al. 

    Sampai hari ini, setelah berbagai hal yang aku lewati, aku masih bisa menyerap banyak ilmu dan pengetahuan dari kak Al yang aku tau itu adalah ilmu yang luar biasa mahal. Terima kasih kak Al sudah mau berbagi dan mengajarkanku banyak hal di dunia ini yang belum aku mengerti. ✋💥

    Salam untuk siapapun yang membacanya.  

Continue reading Skenario Tuhan Begitu Hebat

Nyanyi lagu Mbk Perri

 


    Halo kawan blogger semua... Kembali lagi di konten musik blog. Kali ini aku mau berbagi video duet singkat bersama dengan tiktokers dari luar negeri yang aku gak tau siapa😁Kebetulan lagu ini adalah salah satu lagu favoritku. Sesuai dengan tipe tempramen ku, melankolis dan flegmatis. Jenis musik yang aku suka juga sebagian besar adalah musik-musik yang sedih, melow, slow, dan lebih berpusat pada emosi. 
    
    'Jar of Hearts'  adalah salah satu karya terbesar dari seorang musisi kenamaan Amerika Serikat, Christina Perri. Lantunan melodinya seolah-olah mengandung sihir yang membuat siapa saja yang mendengarnya menjadi hanyut dalam alunan musiknya. Pertama kali aku tahu lagu ini dari seorang teman SMA, pada saat kami mendapat tugas untuk merepresentasikan lagu dalam bahasa inggris pada pelajaran Bahasa Inggris Lintas Minat. 
    Yang bisa ku bagikan hanya sekadar bagian reff dari lagunya ya. Semoga kalian menyukainya. 


Continue reading Nyanyi lagu Mbk Perri