Day 91 "Ada Cerita di Pragansa"


Pragansa. Satu kata, dengan banyak cerita. Ya, disitulah aku banyak mendapat pembelajaran dan juga pelatihan kebiasaan. Pasang surut kegiatan yang banyak aku dapatkan. Kadang aktif, kadang juga pasif. Adakalanya ikut-ikutan, adakalanya juga memang niat dari dalam. Tapi memang benar, untuk menggeluti dan mengikuti suatu bidang ataupun kegiatan, diperlukan komitmen yang sangat besar. Untuk apa dan bagaimana manfaatnya. Itu yang utama. 
Pragansa. Bukan sekadar ekskul atau wajib pramuka. Tapi inilah tempat dimana karakter yang paling dibina. Jujur, aku banyak mendapatkan pemahaman dan wawasan tentang budi pekerti yang luhur, pentingnya menepati janji, dan bagaimana komitmen terhadap suatu hal, semuanya, sedikit banyak aku dapat dari pragansa. Walaupun, aku kurang bahkan tidak terampil dalam bidang kepramukaan dasar, layaknya teman-teman seangkatanku yang lain, yang notabenenya adalah memang anak pramuka dari SD, SMP, namun itu semua tidak menjadikan ku minder atau menutup diri, justru aku diterima dengan sangat baik di wadah pembinaan ini.
Pragansa. Bukan hanya sekadar pramuka, tapi tempat berbagi cerita, keseruan, pengalaman, tempat sharing, tukar pendapat, tukar pikiran, dan mungkin juga tukar perasaan. Ga sedikit, kakak-kakak pragansa yang kukenal, yang memulai atau menemukan cinta rasa SMA nya dari wadah pembinaan ini.
Pragansa. Dulu, saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama kelas 3 atau kelas 9, aku pernah mendapat cerita dari teman sekelasku, bahwasannya, untuk masuk menjadi anggota pragansa itu sangat sulit, tidak sembarangan orang, dan butuh seleksi yang cukup ketat. Benar. Aku masih ingat kata-katanya. Aku pun dari SMP sangat tidak tertarik dan tidak punya niatan sedikitpun untuk ikut dan jadi anggota pramuka yang aktif. Entah kenapa, saat pemilihan eskul di kelas 1 SMA, aku coba mengikuti beberapa teman kelasku, Dita, Nadia, Bella, Alfi, Niqa, dan Nasya yang mendaftar di ekskul pramuka. Dita memang yang kutahu dari SMP merupakan anak pramuka dan juga pecinta alam yang aktif. Namun, karena melihat beberapa temanku yang lain, yang kutahu bukan anak pramuka, dan mencoba mendaftar di ekskul pragansa aktif, jadi aku coba mengikuti jejak mereka. Seiring berjalannya waktu, 2 orang dari kami, akhirnya berhenti. Karena menurutku di pragansa semuanya dapat tempat dan porsi yang sama, tidak ada yang dianaktirikan atau dinomorduakan. Semuanya sama, bisa ataupun gak bisa, dapat kesempatan untuk belajar jadi pemimpin. Entah itu pemimpin rapat, pemimpin diskusi, pemimpin event, ataupun pemimpin yang lainnya. di Pragansa,, kita dapat banyak sekali pengalaman, baik itu tentang organisasi, manajemen, attitude, disiplin, time regulating, renungan, dan juga nasihat-nasihat yang membangun dari pembina dan guru-guru SMA yang ikut tergabung menjadi pembina pragansa. Jadi, pragansa sungguh adalah tempat belajar dan berbagi pengalaman yang menyenangkan.
Pragansa. Lebih dari tempat bermain. Yang aku kira awalnya akan mendapat beragam ilmu, pelatihan, dan keterampilan pramuka yang lebih susah dari sebelumnya, ternyata semuanya salah. Beragam persepsi yang aku bentuk di pemikiranku sendiri semuanya terbantahkan ketika aku  dan teman-teman seangkatan pertama kali dikumpulkan dan diberi arahan oleh Kak Erwin. Fokus kegiatan di pragansa sangat mengutamakan pembinaan dan pembentukkan karakter. Jadi, tidak menuntut kita untuk harus bisa ini dan itu, namun yang paling penting adalah sifat dan kebiasaan untuk mau belajar. 
Pragansa. Dari pragansa, aku jadi tahu dan kenal dengan semuanya. Walaupun hanya beberapa, namun mayoritas aku tahu seluruh anggota pragansa. Kakak-kakak kelas yang waktu SMP belum aku kenal, ternyata lewat organisasi ini, aku bisa menjaring pertemanan dengan mereka. Bertegur sapa dan bercanda tawa. Sungguh asyik dan menggelitik. 
Pragansa. Ada kalanya aku berselisih paham dan adu tegang dengan beberapa teman, tetapi perselisihan itu pasti langsung terlupakan tatkala kita ada suatu kegiatan atau pertemuan untuk membahas event-event kedepan. 

Banyak sekali yang ingin aku ceritakan, namun semuanya tidak bisa digambarkan dengan tulisan.
Semoga dengan gambar-gambar di bawah bisa merefleksikan betapa senang dan beruntungnya aku menjadi bagian dari PRAGANSA .



















































































































Semoga, semuanya bisa kita buka kembali sebagai pengingat, 10 tahun dari sekarang.
Amin. 
Continue reading Day 91 "Ada Cerita di Pragansa"