Skenario Tuhan Begitu Hebat

    

Pertemuan terakhir kami di tahun 2020



  'Skenario Tuhan yang Begitu Hebat' menurutku sangat tepat untuk menggambarkan cerita di blog kali ini. Banyak sekali jaringan dan pertemanan baru yang aku peroleh sampai detik ini. Terlebih manfaat yang aku dapat dari setiap jaringan baru yang aku masuki. Salah satunya 'Go Club'. Aku mengenal kegiatan ini saat di kelas 2 Sekolah Menengah Atas. Ketika itu aku harus menggantikan posisi ketua D'nava atau The nature Conservation, yaitu salah satu ekstrakurikuler yang ada di sekolahku. Dimana pada saat itu, dia yang juga adalah teman sekelasku berhalangan hadir. Aku ingat sekali waktu itu kegiatannya berlangsung di Yayasan Orang Utan Indonesia atau yang biasa dikenal sebagai Yayorin.

    Dari situlah ceritaku dimulai. Lewat perbincangan kami para delegasi dari tiap-tiap SMA dan SMK bersama dengan salah seorang pengurus Yayorin yang juga sekarang menjadi sahabatku, bisa dibilang begitu...😀Kak Aliah, aku jadi punya banyak pencerahan dan pemahaman yang selama ini gak aku dapat di sekolah ataupun pendidikan formal selama ini.

    Di akhir perbincangan, sebelum pulang, kak Al meminta kesediaan kami untuk mengisi daftar hadir dan juga nomor telepon. 'Kak Al' begitu sapaanku kepadanya, menawarkan kepada kami bila berminat, bisa datang ke rumahnya di Jalan Pasanah, Gang Banteng. Tentu saat itu aku sangat antusias dan bersemangat, karena aku yakin apa yang disampaikan kak Al itu sangat-sangat bermanfaat dan membangun. 

    Akhirnya pada hari Sabtu, Malam Minggu, aku memberanikan diri untuk berkunjung ke rumah kak Al. Banyak sekali hal yang membuatku terkejut. Pertama, aku baru mengetahui bahwa Kak Al adalah kakak kandung dari adik kelasku di SMP dan SMA. Kedua, Kak Al dan Fahbel temanku sudah sejak lama saling kenal. Ketiga, aku mengenal lebih dekat Guntur, anak Madrasah Aliyah Negeri di kotaku PangkalanBun yang sempat aku kenal beberapa waktu sebelumnya di rumah sahabatku megie. Keempat, aku mengenal dan lebih tahu soal Lala, yang ternyata adalah anak dari om langganan tempatku jika mencetak tugas ataupun memfotokopi kertas. Dan yang kelima, atau yang terakhir, aku tahu, rumah kak Al bukan seperti apa yang ia katakan 'Gubuk sederhana kami di gang banteng' , tapi menurutku itu lebih dari sekadar rumah. Itulah rumah yang sebenarnya. Jelas sangat nyaman, luas, asri, dan sejuk. Banyak pepohonan, tanaman, bunga, dan pot-pot menarik yang mengelilingi kediaman kak Al. 

    Sampai hari ini, setelah berbagai hal yang aku lewati, aku masih bisa menyerap banyak ilmu dan pengetahuan dari kak Al yang aku tau itu adalah ilmu yang luar biasa mahal. Terima kasih kak Al sudah mau berbagi dan mengajarkanku banyak hal di dunia ini yang belum aku mengerti. ✋💥

    Salam untuk siapapun yang membacanya.  

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment