Oke, kembali lagi di blog edisi hari ini, Selasa, 29 April 2019. Kali ini gue mau cerita tentang pengalaman pribadi gue. Dimana, pernah suatu waktu, dalam sebuah kegiatan atau organisasi yang pernah gue ikutin. Pada awalnya, gue belum kenal sama orang-orang di organisasi itu. Tapi, gue merasa udah yang paling bener, paling hebat, paling bisa lah. Bener-bener gak patut di contoh ya. Gue terus berpikir demikian tanpa mau bener-bener ngeliat dan menahami dulu orang-orang di sekeliling gue. Singkatnya, gue selalu merhatiin satu orang yang keliatannya lemah, pendiam, gabisa apa-apa lah menurut gue. Dan tiba waktu dimana semua orang mesti ngasih masukan dan sarannya buat perkembangan kegiatan di organisasi tersebut, dan pas tiba giliran orang itu untuk ngomong... Gila, ngomongnya lancar, bener-bener bisa dipahami dan dicerna otak, tanpa sedikitpun embel-embel basa-basi gak jelas.
Sejak saat itu, gue mulai ngerubah cara pandang dan perspektif dari kacamata pribadi tentang orang-orang di sekitar gue. Bahwasannya adalah, setiap manusia itu udah dikasih sama Yang Kuasa keistimewaan dan keunggulannya masing-masing. "Loe bisa nyanyi dengan suara bagus dan teknik yang unggul" Itu bukan patokan dan pembuktian bahwa diri lo paling hebat dan layak. Ingat, gak semua hal di dunia ini dinilai dari hal-hal hebat. Orang yang terkenal di dunia, belum tentu terkenal di akhirat, begitupun sebaliknya. Tapi, bukan berarti hidup kita harus dijalani dengan biasa-biasa aja, tanpa semangat atau pacuan. Motivasi itu penting untuk membangkitkan semangat bahwa hidup kita itu harus jadi berkat dan manfaat buat orang lain. Bukan sekadar hidup. Tapi hidup yang harus jadi berkat. Berkat untuk Tuhan, keluarga, dan sesama. Bukankah Tuhan memberikan ujian yang besar justru kepada orang-orang yang tegar dan tidak gusar untuk menghadapi kerasnya dunia yang cemar. Ujian ada, agar kita tahu, kalo Tuhan pengen hidup kita bukan hanya sekadar makan, tidur, kerja. Tapi agar kita manusia ngerti, bahwasannya hidup itu gak pernah semulus yang kita bayangin.
Jangan terus-terusan jadi orang yang mengunder-estimate orang lain. Bisa jadi ujian hidup kita lebih ringan dari ujian hidupnya. Mungkin untuk sekarang, belum keliatan. Tapi tunggu 10 tahun yang akan datang, apakah kita minder atau malu, atau bahkan kagum ngeliat dirinya yang begitu besar dan hebat tampil di depan jutaan manusia.
Karna sejatinya, orang yang benar-benar hebat gak akan mengakui dirinya hebat. Orang yang benar-benar besar, gak akan menganggap dirinya besar. Dan jangan pernah memotivasi dirimu dengan merendahkan orang lain. Teruslah merendah, sampai tidak ada seorangpun yang bisa merendahkanmu. Tingkatkan terus kapasitasmu, bungkam mereka dengan karya dan inspirasi nyata mu.
#selfreminder
0 comments:
Post a Comment