Siapa sih yang enggak tertarik kalau udah dengar kata
"Belanja" ?, pasti yang langsung ada di pikiran kalian adalah
barang-barang, baik itu berupa produk maupun jasa yang dapat memberikan kita
kenyamanan dan kepuasan. Nah, bicara soal belanja nih, pernah gak sih kalian nekat buat cari barang atau produk murah yang sebenarnya juga dijual di warung-warung pinggir jalan dekat rumah kalian, cuma karena harganya lebih murah di supermarket, kalian jadi beli barang itu dan cuma satu jenis barang itu aja yang dibeli tanpa membeli barang atau produk lain. Jujur, pernah gak? Kalo belum pernah berarti saatnya untuk dengar cerita dari aku.
Kalo kalian tanya aku, pernah gak ngelakuin hal itu, jawabannya SERING. Jadi gini nih ceritanya .., singkat cerita, setiap hari di sekolah, aku berjualan arem-arem. Puji Tuhan, sampai saat ini, arem-arem buatan mamak ku masih digemari oleh teman-temanku di sekolah, dan jarang banget gak habis. Kalaupun gak habis biasanya masih ada sisanya 2 atau 3 biji. Walaupun sebenarnya gak ada bedanya sama kue arem-arem yang dijual di warung-warung kue, namun menurutku yang paling bikin beda adalah dari bahan pembuatannya. Kalau di rumah, mamak selalu pake santan sun kara 2 sachet. Mungkin itu kali ya, yang bikin arem-arem buatan mamak lebih gurih dan agak beda dari arem-arem lain.
Nah, pernah suatu saat, pas lagi dalam kondisi kekurangan modal untuk bikin arem-arem, karena uang yang sangat terbatas, waktu itu uang di tangan hanya tinggal lima ribu, sedangkan harga santan sun kara satu sachetnya tiga ribu lima ratus di warung dekat rumah. Ada juga beberapa warung yang menjual dengan harga tiga ribu per sachet. Untuk buat 50 sampai 80 arem-arem aja butuh minimal 2 sachet santan kara. Dan percaya gak percaya, waktu itu di rumah emang lagi gak ada uang sama sekali, dan bapak belum selesai bekerja dari hutan. Jadi ya sangat berharap banget uang dari hasil penjualan arem-arem.
Seingatku, waktu itu buleku pernah bilang kalau beli sesuatu mending di supermarket atau swalayan sekalian aja, karena harga ecerannya lebih murah. Okelah, aku coba beraniin diri dengan modal uang lima ribu di tangan, nekat buat masuk ke swalayan dan gak tau pastinya harga santan sun kara di swalayan itu.
Udah nemu barangnya, sampailah aku waktu itu di kasir, belum hilang rasa khawatir ku, eh malah ditambah lagi dengan antrian yang panjang, plus barang-barang yang dibayar itu satu troli penuh lagi. Udah tempat kasirnya cuma ada 2 yang aktif , meja kasir satunya masih kosong. Hmmm, campur aduk lah perasaanku, marah, bingung, dan takut. Yang jadi pikiran waktu itu adalah, kenapa mbak-mbak kasirnya gak peka dan cepat tanggap ngeliat aku dan seorang ibu-ibu yang bawa barang belanjaan sangat sedikit, bahkan gak pake keranjang belanjaan atau troli, bahkan cuma bawa satu dua barang di tangan. Setelah menunggu lumayan lama, akhirnya tiba giliranku untuk membayar di kasir, dan Puji Tuhan, tenyata harga santan sun kara nya pas lima ribu rupiah, gak kurang dan gak lebih.
Hmmm, mungkin dari teman-teman bloger dan pembaca budiman sekalian ada yang mau berpendapat dan menyalahkan atau membenarkan pemikiran aku ini, silakan komen di bawah ya...
Terima Kasih
buat yang sudah mampir, baca, atau bahkan cuma meng-klik link biru blog saya
terima kash sekali lagi
tetap stay dan tunggu cerita-cerita selanjutnya hanya di
Kunjunganmenarik.blogspot.com
*Sumber : gambar ( sumsel.tribunnews.com, google )
0 comments:
Post a Comment