Budaya Bakar Sampah Yang Menjamur : Tantangan Untuk Mewujudkan Sekolah Yang Berwawasan dan Cinta Lingkungan di Sumba Timur

 


    'Sekolah Sadar Sampah' Merupakan Program Inisiasi dari Yayasan Astra-Yayasan Pendidikan Astra Michael D. Ruslim yang merupakan salah satu bentuk kampanye, edukasi, dan pendampingan kepada sekolah binaan YPA-MDR yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan serta meningkatkan kesadaran warga sekolah binaan akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dengan 3 langkah utama, yaitu : 1)Pengurangan sampah, 2) Pemilahan Sampah, 3)Pengelolaan Sampah.
    Program ini diluncurkan pertama kali pada Hari Kamis, 24 Juli 2025 lalu. Kegiatan diawali dengan webinar yang mengupas informasi tentang pengelolaan dan jenis-jenis sampah yang selama ini dikenal di lingkungan rumah dan sekolah. 
    Tentu saja, sekolah sangat menyambut baik adanya pendampingan terkait pengelolaan dan manajemen sampah sisa aktivitas di sekolah. Hal ini disebabkan masih minimnya kesadaran dan aksi nyata mengenai pengelolaan sampah yang dilakukan oleh warga sekolah mulai dari bapa ibu guru dan peserta didik sendiri.
    Di Sumba Timur pada umumnya, sekolah-sekolah di Kecamatan Pandawai masih terbiasa dengan budaya 'bakar sampah' baik itu sampah dedaunan maupun sampah plastik. Padahal jika hal ini ditanggapi secara serius, sampah-sampah yang ada bisa diolah lebih lanjut menjadi produk-produk ramah lingkungan atau bahkan produk yang bernilai ekonomis. 
    Foto diatas merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh siswa-siswi di SD Inpres Praikalokat setiap paginya sebelum apel pagi. Namun kali ini, secara khusus aku mengarahkan siswa-siswi untuk mengumpulkan sampah dedaunan didalam karung untuk ditampung selama 3 hari berturut-turut untuk kemudian ditimbang dan didata jumlah beratnya, sebagai bentuk asesmen awal dari program Sekolah Sadar Sampah.
    Aku yakin, program ini akan berjalan sukses di SDI Praikalokat dan SDI Kawangu 2. Amin paling serius... sekian cerita hari ini...
Tunggu cerita-cerita selanjutnya ya...


0 comments:

Post a Comment