Rumah Singgah Salatiga : Belajar, Bersabar, dan Bersyukur!

     


    Kamis, 19 Oktober 2023, aku dan seorang rekan yang baru ku kenal (Kak Syalom) namanya, berkesempatan untuk mengunjungi dan mengajar adik-adik keren yang ada di Rumah Singgah Salatiga. Sedikit cerita sebagai pengantar, awalnya aku memutuskan untuk mendaftar sebagai bagian dari mentor Rumah Singgah Salatiga, yang ada di Desa Mangunsari, Kecamatan Sidomukti, Salatiga, Jawa Tengah. Semua berawal dari adanya info mengenai Pembukaan Program Volunteer mengajar oleh komunitas belajar LLC (Limitless Learning Center). Dalam g-form pendaftaran, aku memang dengan tegas memilih untuk mengajar anak-anak SD ketimbang SMP dan SMA. Jujur, aku sungguh antusias dengan adanya program volunteer yang berlangsung selama kurang lebih 2 bulan ke depan ini. Awalnya aku sempat bingung, dimana alamat pasti dari rumah singgah ini.  Karena  jika aku hanya mengandalkan bantuan google maps dan berangkat sendirian, akan memakan waktu lebih lama untuk menemukan tempatnya. Beruntungnya, ada salah seorang mentor rumah singgah yang sudah lebih dulu mengajar disana (Kak Syalom), mengajaku untuk berangkat bersama, sehingga kami pun bisa menemukan lokasi rumah singgah dengan cepat. Kami berangkat dari kampus sekitar pukul 13.00, setelah sebelumnya aku menyelesaikan kelas Pra-magang bersama Bu Marmi. 

    Perjalanan ke sana, memakan waktu sekitar 10 menit (belum ditambah dengan berhenti karena antrian di lampu merah). Setelah sampai, kami pun disambut oleh Ibu pemilik sekaligus pengelola Rumah Singgah tersebut (Ibu Puji Lestari/Ibu Tari). Aku tidak langsung mengajar, karena kebetulan anak-anak yang bakal diajar, belum pulang dari sekolah. Aku dan Kak Syalom pun menunggu anak-anak pulang terlebih dahulu, sembari menunggu, ternyata Bu Tari sudah menyiapkan dan menyuguhkan sepiring roti potong yang berisi daging dan segelas teh hangat. Setelah menunggu sekitar 15 menit, akhirnya anak-anak yang ditunggu tiba di rumah singgah. Ketika sampai, anak-anak ini langsung menyalami aku dan kak Syalom, setelah itu mereke bergegas naik ke kamarnya untuk mengganti baju dan makan. Tanpa berlama-lama, salah satu anak (Wahyu) atau biasa dipanggil Memet, langsung menghampiri aku dan kak Syalom, dengan membawa buku-buku pelajaran miliknya. Wahyu ini adalah anak laki-laki yang sangat gemar dengan olahraga futsal, dia juga sangat mengidolakan Christiano Ronaldo. Saat ini ia merupakan siswa kelas 4 Sekolah Dasar Kanisius Cungkup. Info yang ku dengar dari Kak Syalom, Wahyu ternyata sangat merindukan hadirnya seorang mentor laki-laki. Tidak heran memang jika melihat respon awal ketika ia bertemu dan menyapaku, dari tatapan matanya ia sangat antusias untuk segera belajar dan meminta aku untuk membantunya mengerjakan PR matematika dan Bahasa Indonesia miliknya.

 Materi soal kelipatan bilangan dan pemfaktoran menjadi 2 soal yang ia ingin tanyakan. Setelah aku selesai menjelaskan, ia pun meminta aku untuk membantu dan mengajarinya menggambar dan mencari tema yang cocok untuk tugas membuat poster miliknya.  Sambil kami menggambar, ternyata ada satu lagi anak kecil (usia 5/6 tahun) yang baru bangun dari tidurnya. Ester, anak kecil dengan kulit hitam manis dan rambut keritingnya, langsung berucap "Oh ada Kak Syalom Toh...., loh ini kakaknya bau?" ujar si kecil Ester. Aku pun sontak kaget dengan apa yang diucapkannya!, apa benar badan ku bau saat itu?, sambil aku tersenyum dan sedikit menahan malu, aku coba mencium bau lengan baju di dekat ketiak-ku, tidak bau juga kok, pikirku dalam hati. Belakangan, aku baru menyadari, si kecil Ester ternyata tidak fasih mengucapkan huruf 'R' , sehingga, pernyataannya barusan harusnya adalah "Loh, ini kakaknya baru?" Hehehehe....Karena kesalahpahaman itu, aku hanya bisa tertawa geli dalam hati. Nah, kembali ke konteks pembelajarannya. Jadi, setelah Wahyu selesai mengerjakan PR, aku pun mengajaknya bermain peran sambil belajar, untuk mengajarkan salah satu materi dasar di pelajaran IPA, yaitu tentang 'Mahluk Hidup dan Cara Pertahanan dirinya'. Karena Ester masih memperhatikan kami, aku juga mengajaknya. Aku mempersiapkan alat dan bahan yang sudah kubawa dari kampus. Ada beberapa lembar kertas koran, gunting, double tape, dan beberapa lembar kertas origami berwarna, juga spidol. Pertama-tama, aku ajak Wahyu dan Ester untuk mengamati warna baju tentara yang biasa dipakai untuk berperang. Ku tanyakan pada mereka berdua, "Pernah lihat tentara ndak?" . "Pernah kak!", ujar mereka. "Kira-kira, tentara kalau berperang, dia pakai baju yang warnanya gimana?" . Dengan kompak mereka menjawab, "Hijau kak!", kemudian si kecil Ester berucap "Nah, yang kayak jaketnya kakak ini lho...! warnanya baju tentara, emangnya kakak nanti kalau sudah besar mau jadi tentara ya?"  Aku pun hanya tersenyum melihat tingkah lucu nan polos anak ini. Setelah itu, aku kembali mengarahkan perhatian mereka pada pengamatan sebelumnya mengenai baju tentara, kemudian aku ajak mereka kembali berdiskusi dengan bertanya, "Nah, kalau tentara itu lagi perang, kalian tau gak, tempat yang dipake tentara untuk bersembunyi?". "Tau kak!", ujar mereka...., "Dimana emangnya?" balasku. "Hutan dan semak-semak!". Wah, mendengar itu, aku sangat senang, karena jawaban mereka sangat sesuai dengan  arah pembelajaran dan apa yang aku harapkan. Setelah langkah mengamati selesai, aku pun masuk dalam langkah selanjutnya, yaitu kegiatan menanya. Disini aku menanyakan pertanyaan dasar yang menjadi tujuan pembelajaran materi ini. "Kira-kira kenapa ya, para tentara mesti bersembunyi di hutan atau semak-semak? Kenapa gak sembunyi di rumah atau gedung tinggi?" Ujarku. Wahyu dan si kecil Ester pun terdiam bingung. Setelah langkah mengamati dan menanya aku terapkan, selanjutnya kita masuk dalam langkah mencoba. Dimana Wahyu dan si Kecil Ester aku arahkan untuk membuat pola kupu-kupu kecil di halaman kertas origami, setelah selesai, mereka aku minta untuk menggunting pola kupu-kupu tersebut. Baru setelah pola kupu-kupu digunting, mereka menempelkannya pada selembar kertas koran yang sudah kusiapkan. 

    Karena Ester masih berkutat dengan pola kupu-kupunya, aku mengajak Wahyu yang sudah selesai, untuk langsung bermain peran, dimana  aku bertindak sebagai taman yang dipenuhi kupu-kupu (aku berdiri memegang koran yang sudah ditempeli kupu--kupu kecil tadi), kemudian Wahyu sebagai predator yang siap memangsa kupu-kupu. Aku dan Wahyu berdiri bersebrangan dengan jarak yang cukup jauh. Kemudian aku memintanya untuk mengamati berapa jumlah kupu-kupu yang tertempel di koran dalam hitungan beberapa detik. Setelah itu, koran akan langsung aku tutup. Jumlah kupu-kupu sebenarnya yang tertempel ada 8 , sedangkan Wahyu hanya berhasil mengamati 6 kupu-kupu. "Lah 2 nya dimana kak?"  ujarnya. kemudian aku jelaskan bahwa 2 kupu-kupu lain itu bersembunyi, karena warnya yang sama dengan warna tempat ia hinggap. Karena koran ini kita umpamakan sebagai taman tempat kupu-kupu hinggap. Jika kupu-kupu biru hinggap di bagian koran yang berwarna biru, apa yang terjadi? tentu kupu-kupunya jadi seragam/serupa dengan warna korannya. Hal ini yang membuat kupu-kupu seolah-olah tidak nampak. "Nah, berarti balik lagi ke diskusi kita di awal, soal tentara yang sembunyi di hutan atau semak-semak, alasannya karena?" . "Warna semak-semak atau daunnya hijau kak, jadi tentaranya ndak kelihatan!" ujar si Wahyu. Begitu senangnya hatiku ketika langkah-langkah pembelajaran yang aku jalankan bisa terlaksana dengan baik, apalagi ilmu yang diajarkan oleh Dosenku Bu Marmi Sudarmi, soal langkah pembelajaran scientific dengan 5 M bisa berjalan dengan sangat baik, ketika diterapkan di anak-anak rumah singgah. Dalam langkah mengomunikasikan, aku menjelaskan sedikit info soal istilah yang dipakai untuk teknik pertahanan mahluk hidup dengan membuat dirinya menyerupai tempat kediaman/lingkungannya yaitu teknik kamuflase (penyamaran). Ketika aku menanyakan ke Wahyu, apakah ia pernah mendengar istilah tersebut? Ia pun hanya geleng-geleng kepala. Yah begitulah sedikit cerita seru dari pengalamanku untuk pertama kalinya mengajar di rumah singgah dan bertemu serta berkenalan dengan anak-anak disini. Belakangan aku tahu dari Kak Syalom, bahwasannya anak-anak di rumah singgah ini beberapa ada yang dititipkan atau ditinggalkan oleh orang tua atau kerabat dekatnya,  dari kecil hingga ada yang sudah sekolah di tingkat SD , SMP, atau SMA. Beberapa anak juga ada yang sudah diambil kembali oleh keluarganya. Banyak faktor yang memutuskan beberapa keluarga menitipkan anak-anaknya ke rumah singgah ini, yang paling utama memang karena keterbatasan ekonomi. 

    Luar biasanya lagi, banyak donatur atau orang-orang baik yang memberikan kontribusi dana  untuk mendukung aktivitas dan keberlanjutan rumah singgah ini. Salut sekali, melihat betapa perjuangan anak-anak ini dalam belajar, mereka bahkan sangat senang, menyambut mentor-mentor atau guru baru yang datang untuk mengajarkan mereka tentang materi baru atau mungkin hanya sekadar membantu mereka untuk mengerjakan tugas sekolahnya. 

    Dari pengalaman itu, aku jadi menyadari dan merenung, betapa besar pengorbanan dan kasih sayang orang tua dan keluarga ku, betapa pun di tengah keterbatasan ekonomi kami, tapi mereka masih mengupayakan yang terbaik untuk ku. Satu hal penting yang aku ilhami adalah bagaimana kita mesti Belajar, Bersabar, dan Bersyukur, untuk setiap proses kehidupan ini. Sungguh Tuhan begitu baik dan dari pengalaman di rumah singgah kemarin, banyak hal  yang bisa aku maknai.

    Sepertinya menarik, bila aku bisa berbicara langsung empat mata secara khusus bersama dengan Ibu Tari dan suaminya, mengulik sejarah dan latar belakang berdirinya rumah singgah ini. Yah, cukup sekian sharing dan cerita kali ini yang bisa aku bagikan. Nantikan terus, tulisan-tulisan lain di blog ini yah temen-temen. Semoga bisa selalu menginspirasi dan memberikan manfaat untuk teman-teman semua. 

GBU....

Continue reading Rumah Singgah Salatiga : Belajar, Bersabar, dan Bersyukur!

Lab IPA yang Menyenangkan ; Bukan Menakutkan (Science Club SMP Anak Terang Bethany Salatiga)

    


    Pada hari Rabu, 18 Oktober 2023, 7 orang mahasiswa/i program studi pendidikan fisika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Kristen Satya Wacana kembali melakukan kegiatan pengabdian masyarakat, dalam bentuk pembelajaran science club dengan materi rangkaian listrik sederhana. Kegiatan diawali dengan memberikan pengenalan mengenai pengertian listrik. Karena sebagian besar peserta didik yang mengikuti kegiatan science club, masih berada di kelas 7, maka materi ini menjadi hal  dasar yang perlu dipahami oleh mereka. Kegiatan Scienc Club ini berlangsung di laboratorium IPA milik SMP Anak Terang Bethany Salatiga dan diikuti oleh kurang lebih 19 orang peserta didik. 

    


    Setelah para peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang listrik (listrik untuk menyalakan lampu, listrik bisa bikin kesetrum) selanjutnya, mereka diminta untuk mengamati power supply (catu daya) yang sudah disiapkan di depan kelas. Karena memang peserta didik sebelumnya sudah pernah melakukan praktikum dengan alat tersebut. Kami mencoba merangkai catu daya dan menyalakan lampu, kemudian lampu dimatikan kembali.  Setelah itu, rangkaian sedikit kami ubah dengan menukar letak kabel merah yang awalnya berada di lubang input DC berwarna merah menjadi di lubang input DC berwarna hitam, selanjutnya mereka ditanya "Apa yang akan terjadi pada lampu? Apakah lampu akan tetap menyala apabila  kabel berwarna merah dan kabel berwarna hitam diinputkan ke dalam lubang dengan warna yang berbeda?" Sebagian besar dari mereka menjawab bahwasannya, lampu tidak akan menyala karena kabel yang tidak dimasukan sesuai dengan warnanya (hitam dan merah). Walaupun sebenarnya mereka sudah paham, arti pemberian warna dari kabel tersebut, adalah untuk membedakan sumber arus positif dan negatif. Satu hal yang saya tangkap adalah, bagaimana salah persepsi yang sudah timbul dalam pikiran siswa, karena mereka hanya berfokus pada warna kabel penghubung arus DC di power supply, yang mana hanya berfungsi untuk membedakan dan hakikatnya tidak berpengaruh pada nyala lampu. 

    


    Setelah pengenalan singkat tersebut, selanjutnya kami bertanya kembali kepada para peserta didik, apakah mereka sudah pernah mengenal atau mengetahui istilah 'PhET'. Tidak heran jika mereka sudah tidak asing dengan salah satu media laboratorium virtual ini, karena ternyata hampir seluruh peserta didik sudah pernah menggunakannya. Namun, penggunaan PhET untuk praktikum rangkaian listrik, ternyata belum dilakukan, sehingga kami kembali memberikan simulasi sederhana khusus untuk materi rangkaian listrik. Kami meminta salah satu peserta didik untuk maju ke depan, dan mencoba membuat satu rangkaian seri sederhana. Setelah berhasil,  kami kemudian menjelaskan komponen-komponen yang dipakai dalam rangkaian listrik sederhana tersebut. Yang mana sama dengan rangkaian listrik real yang ada di kelas. 

    


    Langkah selanjutnya, kami membagi kelas menjadi 5 kelompok, kemudian masing-masing kelompok diberikan alat dan bahan (lampu LED, baterai, saklar, kabel, double tape,  gunting,pisau cutter, dan kardus bekas) untuk membuat proyek sederhana penggunaan listrik di pemukiman, jalan raya atau di tempat-tempat lain. Masing-masing kelompok bekerja dengan sangat antusias, dilihat dari siswa siswi yang aktif bekerja dan berbagi tugas di dalam kelompoknya. Ada yang bertugas untuk memotong kardus, ada juga yang bertugas untuk menggambar pola jalan atau perumahan, serta ada yang bertugas untuk merangkai  komponen rangkaian listrik dan saklarnya. 

    Kegiatan pembelajaran berlangsung dengan cukup tertib, seluruh peserta didik mampu mengikuti jalannya kegiatan dengan baik. Walaupun memang ada sedikit kendala dalam pengerjaan proyek mereka seperti lampu LED yang belum bisa menyala dan kesulitan untuk mengeluarkan komponen dalam kabel, namun mereka mampu mengerjakan semuanya dengan cara yang menyenangkan.  

    Kegiatan pembelajaran dimulai dari pukul 13.40  hingga pukul 15.00. Memang seharusnya, sesuai dengan aturan dari sekolah, untuk agihan waktu berlangsungnya science club adalah dari pukul 13.40 hingga pukul 14.50. Pada kegiatan Science Club SMP Anak Terang Bethany Salatiga kali ini, 5 mahasiswa/i prodi pendidikan fisika angkatan 2023 ikut dilibatkan dalam membantu proses pembelajaran dan pendampingan peserta didik di kelas, hal ini tentu bertujuan untuk memberikan mereka pengalaman baru dalam mengajar juga untuk melatih serta mempersiapkan mereka sebagai calon guru fisika yang baik, sehingga mampu menangkap gambaran bagaimana langkah-langkah yang tepat dalam proses belajar di kelas.  

    2 orang lainnya merupakan mahasiswa/i prodi pendidikan fisika angkatan 2020 yang turut membantu proses belajar di kelas. Kegiatan Science Club kali ini juga didampingi langsung oleh Dekan Fakultas Sains dan Matematika, Bapak Dr. Wahyu Hari Kristiyanto, S.Pd., M.Pd. , karena memang ini merupakan kali pertama bagi 7 orang mahasiswa/i prodi pendidikan fisika FSM UKSW tersebut dalam mendampingi siswa-siswi di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Alasan utama lain karena memang kegiatan Science Club ini merupakan salah satu kerja sama dengan pihak eksternal kampus, maka dari itu, Dekan FSM ingin memastikan dan menjamin keberlangsungan proses belajar di kelas dapat terlaksana dengan baik. 

    Yang membuat kami terkesan adalah bagaimana sekolah mendesain sebuah laboratorium IPA menjadi seperti kelas yang menyenangkan dan bukan kelas yang menakutkan. Bahkan kami baru menyadari ketika sudah beranjak keluar,  bahwa tempat yang kami gunakan untuk melaksanakan Science Club, merupakan sebuah laboratorium IPA sekolah. Karena awalnya tempat tersebut terlihat seperti kelas-kelas pada umumnya. 

    Peserta didiknya juga sangat menghargai kami sebagai fasilitator Science Club ketika berbicara dan menerangkan materi. Mereka tidak malu atau takut untuk diajak berkomunikasi dengan kami yang notabenenya adalah orang-orang baru yang pertama kali mereka temui. Bahkan sempat berlangsung beberapa kali obrolan singkat antara saya dan beberapa anak laki-laki yang duduk di dekat saya. "Kakak asalnya dari mana?" Sudah berapa lama di Salatiga?" "Oh iya, Nenek saya asalnya juga dari Pangkalanbun loh kak!"

    Sempat juga saya saksikan sendiri, momen ketika salah satu peserta didik menegur rekannya yang sedang asyik bermain handphone, ketika materi sedang diterangkan. Sungguh luar biasa pikir saya. 

    Demikianlah sedikit cerita menarik yang saya alami kemarin, ketika pertama kali menjadi fasilitator dalam kegiatan Science Club di SMP Anak Terang Bethany Salatiga. Sampai jumpa di cerita-cerita selanjutnya....

Tuhan memberkati kita semua.

Continue reading Lab IPA yang Menyenangkan ; Bukan Menakutkan (Science Club SMP Anak Terang Bethany Salatiga)

Ibadah Senin, 16 Oktober 2023

     


    Syalom, teman-teman blogger yang terkasih. Kali ini izinkan aku berbagi cerita soal pengalamanku yang kesekian kalinya dalam pelayanan bersama dengan Campus Ministry (CM) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW). Aku selalu senang ketika bisa diberikan kesempatan untuk berpelayanan khusus menjadi singer dalam Ibadah Senin Kampus. 

    Bukan tanpa alasan memang, sejujurnya menyanyi sudah menjadi hobi ku dari kecil, sehingga ketika mendapatkan tugas pelayanan menjadi bagian dari tim singer, aku sungguh-sunguh antusias. Ibadah rutin seperti biasa berlangsung di Balairung Utama Universitas Kristen Satya Wacana (BU UKSW), dimulai dari pukul 09.00 hingga pukul 10.00 WIB. Sebelum ibadah dimulai, Kepala Campus Ministry, Bapak Dr. Ferry Nahusona, M.Si. memberikan sedikit arahan dan salam pembuka. Tim pelayan ibadah khusus diampu oleh Tim Campus Ministry UKSW. Adapun tim yang bertugas diantaranya ada singer dan pemusik, penerima tamu, time keeper, dan liturgos. 
    Pelayan firman adalah Bapak Pdt. Simon Julianto, M.Si. dari Fakultas Teologi. Tema ibadah yang diangkat ialah Paradigma Pelayanan Kristiani. Setelah ibadah selesai, seperti biasa pihak rektorat yang diwakili oleh Bapak Prof. Ferdy S. Rondonuwu, M.Sc., PhD. menyampaikan beberapa pengumuman diantaranya, mengenai kenaikan jabatan fungsional akademik  (JaFA) dosen dari berbagai fakultas, dilanjutkan dengan penyampaian beberapa prestasi yang berhasil diraih oleh siswa-siswi Sekolah Dasar Kristen Satya Wacana Salatiga. 

    Ada momen menarik yang terjadi ketika siswa-siswi sekolah dasar yang berprestasi dipanggil maju ke depan untuk bersalaman dengan Ibu Rektor, Prof. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak. Ada salah satu siswa peraih juara Taekwondo yang diminta bu rektor untuk memperagakan sebagian dari gerakannya, dan bersamaan dengan itu, Bu Rektor meminta Dekan FID, Bapak Prof. Daniel Daud Kameo, S.E.,M,A., PhD. untuk maju dan bertanding dengan anak tersebut. 

     Demikianlah cerita menarik dari Ibadah Senin edisi 16 Oktober 2023. Sampai jumpa di ibadah Senin berikutnya. Tuhan memberkati....


    

Continue reading Ibadah Senin, 16 Oktober 2023

Sukacita Natal Bersama di Satya Wacana

     


    Di tahun 2022 ini, kita diperhadapkan dengan beragam kesempatan dan persoalan yang luar biasa. Tak terasa, ternyata kita sudah berada di penghujung akhir tahun. Salah satu momen yang paling dinanti  menjelang akhir tahun adalah Hari Natal. Hari dimana seluruh umat Kristiani bersukacita dalam menyambut lahirnya Sang Raja. Momen Hari Natal tentu membawa makna yang indah di tiap tahunnya, tak terkecuali di tahun ini. 

Suasana Natal  dari lantai atas / UKSW Salatiga Youtube Channel Foto


    Momen  sukacita Natal tahun ini disambut dengan antusias oleh seluruh warga kampus Universitas Kristen Satya Wacana lewat Ibadah dan Perayaan Natal yang berlangusung pada Hari Senin, 05 Desember 2022 di Gedung  Balairung Utama UKSW. Ibadah Natal yang dihadiri oleh mahasiswa, dosen, staf, alumni, pengurus yayasan dan beberapa tamu undangan yang hadir ini dimulai pada pukul 09.30 dan berakhir pada pukul 11.24 WIB.

Prof. Willi Toisuta, baris ke -5 dari kiri / UKSW Salatiga Youtube Channel Foto

        Ibadah Natal kali ini juga dihadiri oleh Mantan Rektor UKSW periode 1983-1991, Prof. Dr (HC) Willi Toisuta, Ph.D yang duduk di barisan depan bersama dengan Rektor dan jajarannya. 

    Natal tahun ini sendiri mengangkat tema "Natal : Momentum Satu Hati untuk Sang Kasih Sejati" yang terambil dari Nats Alkitab Matius 2 : 10-11. Ibadah natal  kali ini juga dilayani langsung oleh Dekan Fakultas Teologi, Pdt. Izak Y. M. Lattu, Ph.D sebagai pelayan Firman.

    Adapun susunan acara Ibadah  adalah sebagai berikut ;

1. Laporan Panitia Ibadah dan Perayaan natal UKSW.

2. Ibadah Natal.

3. Salam Natal dan Sambutan dari Rektor UKSW. 

    Laporan Panitia Natal disampaikan oleh Wakil Ketua Panitia Natal, Pdt. Mariska Lauterboom, MATS., Ph.D. Ia mengatakan bahwa tema natal yang diangkat pada tahun ini merupakan wujud respon rasa syukur atas Dies Natalis Universitas Kristen Satya Wacana yang ke-66, sekaligus terbentuknya Kabinet Kerja Layan 1 hati. Pdt. Mariska menuturkan, harapannya momen natal tahun ini dapat menjadi langkah untuk saling berdamai, memotivasi, memberkati, dalam upaya menuju kampus UKSW yang semakin bertumbuh gemilang. 

    Ada 1 hal menarik mengenai kepanitiaan natal tahun ini. Panitia natal sendiri ternyata baru terbentuk H-3 sebelum acara berlangsung. Struktur panitia natal terdiri atas Dosen dan Tendik Fakultas Teologi, Staf Campus Ministry, serta Staf Kantor Kesekretariatan Rektor. Wakil Ketua Panitia Natal, Pdt. Mariska juga menyampaikan, berkat kerja sama dan kerja satu hati, meski dalam waktu yang relatif singkat, acara ibadah tetap dapat dilaksanakan dengan baik dan khidmat. 

    

Wakil Ketua Panitia Natal 2022 (Pdt. Mariska) ketika menyampaikan laporannya / UKSW Salatiga Youtube Channel Foto


    Ibadah dan Perayaan Natal tahun 2022 ini juga diisi dengan penampilan dari Voice of Satya Wacana Christian University (Voice SWCU) dengan membawakan lagu 'De Profundis' . Selain itu, ada juga persembahan tarian dari siswi SD LAB Kristen Satya Wacana, dengan membawakan tarian Soyong yang berasal dari Jawa Timur. Tak hanya itu, ibadah dan perayaan natal kali ini juga dimeriahkan dengan persembahan tarian etnis Toraja 'Pa'gellu'  Toraya' yang biasa dilakukan dalam upacara Rambu Tuka, Syukuran Panen, Rumah Adat yang baru dibangun, Pesta Perkawinan, dan Penyambutan Tamu Agung.  Grup Accapella Singers and Beatbox 'Little Drummer Boy' juga ambil andil dalam memeriahkan acara natal tahun ini. 

Persembahan Pujian dari Voice of SWCU / UKSW Salatiga Youtube Channel Foto

Persembahan Tarian dari Siswi SD LAB Salatiga / UKSW Salatiga Youtube Channel Foto

Persembahan Tarian Etnis Toraja / UKSW Salatiga Youtube Channel Foto

Persembahan Pujian dari Accapella Singers & Beatbox 'Little Drumer Boy'


    Selepas ibadah berakhir, Rektor UKSW, Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Akt., CA., CMA.,QIA., CfrA  memberikan sambutan dan salam natalnya untuk seluruh warga UKSW yang hadir. Ia juga menyapa perwakilan dari beberapa gereja pendukung Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana yang hadir. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan harapan, dan memohon doa restu untuk keberlangsungan dan pertumbuhan UKSW ke depan. Ia meminta, agar seluruh warga kampus, dari pejabat tinggi hingga pekarya, dapat saling bekerja sama sinergis untuk kemajuan UKSW yang unggul. 

Rektor UKSW (Prof. Intiyas Utami) saat menyapa warga kampus dalam sambutannya / UKSW Salatiga Youtube Channel Foto


    Secara pribadi, saya sangat bersykur bisa mengikuti Ibadah dan Perayaan Natal  tahun 2022 di UKSW secara offline dan langsung untuk pertama kalinya selama saya menjadi mahasiswa di Kampus ini. Melihat begitu banyaknya manusia yang memenuhi gedung BU , dari lantai bawah hingga lantai atas. 




    Saya kebetulan tidak berangkat ibadah sendiri, melainkan bersama teman satu progdi saya, Riki. Ia juga yang sebenarnya mengajak saya untuk mengikuti ibadah waktu itu. 

    Demikian tulisan saya mengenai momen syukur Ibadah dan Perayaan Natal tahun 2022 di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Selamat Natal Tahun 2022 & Selamat Menyambut Tahun Baru 2023, kiranya sukacita dan damai sejahtera senantiasa hadir dan melengkapi kehidupan kita. 

    Jika ada saran dan kritikan yang ingin disampaikan, silakan langsung tulis di kolom komentar di bawah, atau bisa menghubungi saya lewat email di riko.noya29@gmail.com, atau kontak via IG, di @riko_noya29.

    Tuhan memberkati....

    

    

Continue reading Sukacita Natal Bersama di Satya Wacana

Pelayanan PD COMED FSM UKSW

 


        "Melayani adalah soal karakter, bukan hanya sekadar perilaku" 
satu perkataan yang saya kutip dari salah satu tokoh, yang menurut saya cukup menggetarkan hati. Kata-kata di atas sangat tepat untuk mengawali tulisan saya kali ini, setelah cukup lama saya vakum dalam menulis dan blogging. Setelah jeda yang panjang selama ini, akhirnya saya memutuskan untuk kembali aktif mengisi blog ini😁Oke...., sekarang izinkan saya berbagi cerita mengenai pengalaman berkesan yang cukup memorable bagi saya selama menjadi satuan tugas (satgas) acara Persekutuan Doa Community of Mafia Education (PD COMED)  kegiatan Senat Mahasiswa Fakultas Sains dan Matematika (SMF FSM) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW). 
    Ingatan saya kembali pada momen di awal periode lalu, ketika salah satu rekan kuliah saya, Andrew, mengajak untuk bergabung dalam struktur kegiatan PD COMED FSM ini. Awalnya saya sempat ragu untuk mengatakan 'Ya', karena padatnya kegiatan yang saya ikuti pada waktu itu secara bersamaan, namun setelah meminta saran dan pertimbangan dari beberapa rekan dan kating, akhirnya saya berani menerima ajakan Andrew untuk terlibat dalam pelayanan ini.
    PD COMED FSM periode ini diselenggarakan kembali atas dasar kebutuhan akan pentingnya mahasiswa/i FSM untuk memahami dan memaknai nilai-nilai serta etika Kristen yang universal dalam kehidupan sehari-hari juga bagaimana mahasiswa/i mampu menerapkan nilai-nilai tersebut seperti kasih dan toleransi dalam keseharian hidup. 
    Hal ini juga kembali pada 10 kompetensi yang harapanya dapat dicapai oleh mahasiswa/i UKSW sebagai indikator lulusan yang mencerminkan 'Creative Minority' untuk menunjukan identitas profil lulusan kampus Indonsesia Mini.
    PD COMED sendiri dilaksanakan selama kurang lebih 4 bulan, terhitung sejak tanggal 10 Juni hingga 9 September 2022 secara daring  melalui platform Zoom. Kegiatannya diadakan setiap 1x dalam seminggu, pada hari Jumat pukul 16.00-18.00 WIB. 
    Setiap minggunya diadakan kegiatan ibadah dengan disertai sharing, menonton film rohani, diskusi Alkitab, doa bersama, dan sesi games. Kegiatan-kegiatan tersebut dijadwalkan dalam setiap pertemuan, sehingga teman-teman mahasiswa/i tidak merasa bosan.
    Saya sendiri merasa sangat beruntung bisa terlibat dalam pelayanan kegiatan ini. Banyak cerita dan hal menarik yang bisa menjadi pembelajaran berharga bagi saya pribadi. Bagaimana komitmen dan loyalitas dalam pelayanan yang hakikatnya murni untuk kemuliaan nama Tuhan, bukan hanya sekadar menjalankan tanggung jawab organisasi. Rekan-rekan mahasiswa/i yang terlibat, juga luar biasa dedikasinya dalam kegiatan ini.  Ada Valin, rekan satgas acara yang juga 'bestie' saya, yang benar-benar aktif menolong ketika saya berhalangan atau tidak bisa mengawasi jalannya kegiatan. Teringat pada awal kegiatan, ia yang paling sibuk untuk menentukan sesi di setiap minggu pertemuan, sementara saya yang masih sedikit 'plonga-plongo' meraba-raba bagaimana jalannya kegiatan ini ke depan👀. Resia, si paling surat-menyurat, yang selalu mengejar-ngejar saya ketika H-1 kegiatan, surat undangan pengkotbah/pembicara belum dibagikan..., 😆, Esra, si paling serbabisa juga tim pubdok yang luar biasa, juga yang senantiasa bertanya soal tema acara, ketika H-1 kegiatan, flyer juga belum tersebar..., FYI : ia juga seorang teknisi dan gitaris handal, yang selalu siap siaga ketika diperlukan👨, Zefania si paling Bundahara, selalu memantau dan melaporkan perkembangan keungan kegiatan, baik itu dana persembahan juga alokasi dana baksos. Ada juga Tiara, si Ibu Koorsat yang paling berdedikasi nyata dan banyak idenya😁, tak lupa Bapak SC, Andrew yang paling terencana, si paling detail dalam memantau dan membantu jalannya kegiatan ini...., terakhir, rekan-rekan TO, Kak Agatha (Kom B), Kak Agnes (Kom C), Tiffani, yang selalu mengawasi dan memberikan saran untuk kebaikan kegiatan.... Banyak sekali hal luar biasa yang sudah saya alami secara pribadi, ketika bergabung dalam pelayanan ini. Mengenal lebih dekat teman-teman se-angkatan dan kakak tingkat perkuliahan, menyerap dan mengamati setiap hal yang dikeluarkan dari mereka, baik itu ide, gagasan, pertimbangan, saran, usulan, dan setiap keputusan yang diambil banyak mengajarkan kebaikan. Terima kasih untuk setiap momen yang sudah tercipta dalam proses kita bersama.
    Tak lupa saya berterima kasih banyak untuk rekan-rekan mahasiswa/i yang terlibat sebagai petugas pelayanan ibadah, khususnya tim pemusik, diantarnya ada Mas Deny (matematika) yang multitalenta, Kak Milanne(fisika)si keyboardist handal, Kak Glen(matematika) yang selalu bersedia✋   Renaldy (fisika) si paling cajon, Felix(fisika) keyboardist gercep, Angga(matematika) gitaris gercep, dan juga tim Worship Leader (WL), diantaranya, Aca(matematika), Erlin(pendidikan fisika) si suara emas, Lorin(fisika) juga si suara emas, dan Seshay/Sesi/Marturia(kimia) si suara berlian. Semoga Tuhan yang memberkati kalian dengan berkat berlimpah dan melingkupi kalian dengan kasih-Nya. 
    Izinkan saya berbagi sedikit potret proses kita selama berpelayanan di PD COMED FSM UKSW periode ini.....👇










 Rangkaian timeline PD COMED periode ini kami tutup dengan melaksanakan kegiatan bakti sosial 'baksos'  pada hari Jumat, 09 September 2022 lalu. Kegiatan baksos sendiri berjalan dengan cukup baik, walaupun terdapat sedikit kesulitan dalam distribusi paketnya dikarenakan proses pembagian yang dilakukan langsung di lapangan dengan menyasar beberapa titik seperti kawasan pasar, TPA, lampu merah, dan beberapa titik lainnya. Satgas sendiri sempat mengalami hal yang cukup mengagetkan, ketika akan membagikan satu paket kepada salah satu warga di sekitar pasar,. Warga tersebut pada saat itu mungkin mengira kami membawa banyak paket, sehingga ketika membagikannya, ia malah meminta paket sembako yang lain untuk dibagikan kepada rekan-rekannya. Namun, kami bersyukur, proses pembagian paket sembako yang sudah kami siapkan, berjalan dengan baik. Dalam pelaksanaannya kemarin, satgas PD COMED tidak sendiri, beberapa mahasiswa/i non-satgas, Koordinator Satuan Tugas (Koorsat), Tim Observasi (TO) BPMF FSM, Steering Commite (SC), dan pimpinan LKF FSM yaitu ketua SMF FSM (Kak Devi), juga turut mendampingi. Hal ini dikarenakan mengingat terbatasnya jumlah satgas dan cukup banyaknya jumlah paket yang dibagikan. 
Foto  bersama persiapan satgas, SC, Koorsat, dan mahasiswa/i FSM sebelum menyebar ke titik-titik pembagian baksos

    Sekian cerita yang bisa saya bagikan, harapannya, dari tulisan sederhana ini, bisa selalu mengingatkan kita semua, bahwa apapun yang kita lakukan dan kerjakan, jadikanlah itu sebagai bentuk pelayanan kita dan biarlah pelayanan itu sendiri menjadi karakter yang bisa kita tularkan pada orang-orang di sekitar kita, Tuhan memberkati rekan-rekan yang membaca tulisan ini....
    
  

    
    


        
Continue reading Pelayanan PD COMED FSM UKSW

Rahasia *Warna* Hitam dan Putih (FisikAsyik)

     


    Apa yang kalian pikirkan ketika mendengar kata -Warna-? Boleh saya tebak, mungkin saja terlintas gambaran sebuah pelangi di benak kalian... Atau mungkin juga muncul gambaran warna kesukaan? Ya, semuanya tergantung pada apa yang kita pikirkan ketika mendengar kata tersebut.  

    Nah, Kali ini, saya akan membagikan sedikit pengetahuan dan ilmu yang saya peroleh ketika mengikuti kelas fisika dasar beberapa waktu lalu, saat pertama kali duduk di bangku perkuliahan. Sekadar informasi, saya saat ini merupakan salah satu mahasiswa Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana, dengan program studi Pendidikan Fisika. Sebenarnya, jurusan ini sangat tidak sesuai dengan bakat dan minat saya, namun seiring berjalannya waktu, saya semakin menyadari, bahwasannya banyak sekali konsep dan ilmu fisika yang tanpa kita sadari sering diaplikasikan dalam praktik kehidupan sehari-hari. 

    Hal ini jugalah yang memunculkan ide saya untuk membuat konten baru di blog ini, yaitu (FisikAsyik). Saya harap konten baru ini bisa menjadi hal yang bermanfaat bagi siapa saja yang berkunjung dan membaca tulisan saya ini. Aminnn🙏

    Kembali pada cerita di awal, selama saya mengikuti kelas fisika dasar, banyak sekali informasi dan pemahaman baru yang saya peroleh tentang fisika. Hal ini sekaligus menjadi pendorong saya untuk terus mau belajar dan menghilangkan pola pikir yang selama ini tertanam di otak, bahwa -Fisika Itu Menakutkan-😵.

    Salah satu pengetahuan yang cukup menarik bagi saya adalah soal warna.  Ketika dosen saya , Pak Kris, meluruskan -pemahaman yang salah mengenai konsep warna- yang selama ini kita kenal.  Putih dan hitam ternyata secara ilmiah bukanlah warna. 

    Ternyata, warna itu bukan sekadar merah, kuning, hijau, atau hitam, putih semata, melainkan lebih dari itu. Jika kita telisik lebih jauh, ternyata lagi-lagi konsep dasar fisika berperan dalam hal ini. Untuk mempermudah pemahaman teman-teman, saya akan tunjukan salah satu contoh percobaan sederhana dengan menggunakan virtual lab phET yang akan memberikan pemahaman yang benar mengenai konsep warna.

    

Cahaya Putih Nampak Secara Makroskopik

    
    Nah, jika dilihat secara kasat mata, senter menghasilkan cahaya putih yang terlihat polos saja, namun ketika dilihat secara mikroskopik, ternyata cahaya putih tersebut terdiri dari berbagai macam partikel/gelombang warna cahaya...
Cahaya putih nampak secara mikroskopik

    Percobaan kemudian dilanjutkan dengan memberikan filter warna (merah) di depan cahaya putih, sehingga nampak, filter tersebut menghalangi jalan lurus cahaya senter menuju mata pengamat
Nampak cahaya putih dari senter diterima oleh pengamat sebagai warna yang sama dengan warna filter, yaitu warna merah.

    Dari percobaan sederhana menggunakan virtual lab di atas, dapat disimpulkan bahwa, warna putih sebenarnya merupakan sebuah representasi dari kehadiran seluruh gelombang warna dengan proporsi seimbang, sehingga ketika jalan cahaya putih di halangi dengan filter warna apapun, maka cahaya yang akan diterima oleh mata pengamat adalah mengikuti warna filter tersebut. 
    Oleh sebab itu, mengapa di hari Senin, umumnya siswa-siswi sekolah menggunakan seragam putih sebagai atasan. Ternyata hal itu dibuat bukan tanpa alasan. Ketika cahaya matahari panas mengenai seragam berwarna cerah (putih), maka cahaya tersebut tidak diserap, melainkan dipantulkan ke tempat di sekitarnya. Hal ini berkaitan dengan percobaan yang telah kita lakukan di atas. Ingat, bahwa putih merupakan representasi beragam gelombang/partikel warna, sehingga cahaya apapun yang mengenai atau dikenai , akan disebarkan atau diteruskan. 
    Menurut saya pribadi, logika ini mungkin benar. Namun tentu tidak menjadi dasar utama, mengapa seragam siswa-siswi sekolah, umumnya menggunakan warna cerah (putih). Tentu semuanya kembali pada sejarah dan regulasi sekolah masing-masing kan😁
    Bagaimana dengan warna hitam? Warna hitam sendiri merupakan bentuk ketidakhadiran seluruh jenis gelombang/partikel warna. Hitam juga memiliki sifat yang bertolak belakang dengan putih. Jika putih bisa memantulkan cahaya di sekitarnya, tidak dengan hitam. Hitam justru bisa menyerap cahaya yang menerpanya dengan sangat baik. Itulah mengapa, ketika kita menggunakan pakaian berwarna hitam di siang hari yang terik, rasanya sangat gerah dan panas, ketimbang menggunakan pakaian dengan warna cerah (putih). Hal ini juga yang menjadi alasan mengapa pakaian hitam basah yang dijemur akan lebih cepat kering.
    Sekian informasi yang bisa saya bagikan, kiranya bisa bermanfaat untuk teman-teman blogger semua. Satu pesan terakhir dari saya,  perbanyaklah membaca, apapun sumbernya....👊




 

Continue reading Rahasia *Warna* Hitam dan Putih (FisikAsyik)

Sinau Desain

-Karya foto menggunakan Photoshop-

    Selamat malam kawan blogger terkasih. Dimanapun kalian berada saat ini, tetap bahagia ya. Di blog edisi ini, aku ingin berbagi sedikit tips dan trik bagaimana membuat karya modifikasi desain foto sederhana dengan menggunakan aplikasi photoshop dan inkscape. 
    Langsung saja ya...
Pertama, dari aplikasi photoshop. Aplikasi ini tentu sangat familiar di kalangan desainer grafis ataupun orang-orang yang memiliki hobi editing foto. Awalnya, aku sendiri cukup mengalami kesulitan dalam mengenal, mempelajari, dan menggunakan aplikasi populer ini. Bagiku, sebagai orang awam yang baru saja mencoba mempelajari cara dan proses editing foto atau suatu karya grafis, aplikasi photoshop salah satu aplikasi yang terbilang tidak mudah. Melihat beberapa tutorial dari youtube dan mengaplikasikannya dalam latihan sederhana secara berulang-ulang pun tidak secara langsung berhasil😆. Namun, seiring berjalannya waktu, dengan diimbangi latihan terus menerus, lama-kelamaan aku tidak lagi terlalu kaku dalam mengoperasikannya.
    Jika ingin membuat sebuah karya grafis, terlebih dahulu aku melakukan sedikit riset atau cek and ricek beragam desain foto unik yang ada di instagram, pinterest, maupun google. Setelah aku mendapatkan satu contoh foto unik yang menurutku tidak terlalu sulit untuk dipraktikan dan bisa dimodifikasi sedikit, aku langsung mencoba-cobanya di aplikasi photoshop. 
    Untuk desain foto yang pertama, seperti yang bisa teman-teman blogger saksikan di headline blog ini, langkah-langkah pembuatannya antara lain,
1. Memiliki dan membuka aplikasi Photoshop (di PC ku, tersedia photoshop CS6).
2. Pilih menu 'File' di pojok kiri atas, kemudian klik 'New'.
3. Atur ukuran lembar kerja yang sesuai dengan keinginan kita, (Biasanya aku atur ukuran panjang dan lebar kertas kerja yang sesuai dengan format ukuran instagram story yaitu 1080 x 1920 px).
4. Setelah lembar kerja muncul, pilih menu 'File' kembali, kemudian klik 'Open' untuk memilih file foto pada laptop kita yang ingin kita edit.
5. Setelah kita memilih foto mana yang ingin kita modifikasi, langkah selanjutnya adalah menentukan background foto untuk tempat kita meletakkan beberapa foto yang kita satukan.
6. Untuk contoh di atas, aku mengumpulkan 30 buah foto pribadi, yang aku crop bagian wajah saja, dan aku beri outline berwarna-warni.
7. Untuk 'tool' yang digunakan hanya 'Quick Selection Tool' , dan 'Eraser' karena penggunaannya sangat mudah dan cukup cepat.  Kumpulan tool bisa dilihat di bagian kiri lembar kerja. Atau jika ingin lebih cepat, kita hanya tinggal perlu menekan  tombol huruf 'W'  untuk mengaktifkan tool perintah quick selection tool dan tombol huruf 'E' untuk mengaktifkan tool perintah eraser.
8. Ketika kita sudah menyeleksi bagian yang kita ingin crop atau pisahkan, langsung saja tekan tombol kombinasi 'Ctrl + J,  untuk menggandakan layer, dan otomatis akan terdapat keterangan 2 layer di bagian kanan lembar kerja. Layer 0 dan layer 1 .  Layer 0 disini berfungsi sebagai background, sedangkan layer 1 berperan sebagai gambar utama, yang bisa kita drag atau seret menuju ke backround utama foto akhir kita.
9. Sebelum kita menyeret bagian hasil seleksi, kita pilih tanda 'fx' di pojok kanan bawah lembar kerja atau biasa dikenal sebagai tombol '  Add a layer style' , kemudian kita pilih menu 'Stroke'.
10. Ketika menu ' Stroke' diklik, akan muncul pengaturan warna atau 'color' dan ketebalan atau 'size' dari outline yang kita ingin tampilkan.
11. Setelah kita atur sedemikian rupa sesuai dengan keinginan kita, langsung saja kita drag atau seret ke background utama karya foto kita.
12. Lakukan hal yang sama untuk foto-foto lainnya dengan menambahkan variasi warna yang berbeda-beda sesuai minat kita.
13. Terakhir, untuk mengatur ukuran objek hasil seleksi pada foto, kita bisa menggunakan tombol kombinasi 'Ctrl + T' . Setelah ukuran objek seleksi sesuai dengan keinginan kita, tekan enter untuk menjalankan perintah pengubahan tersebut.

 
-Efek Ilustrator Pada Inkave-
    Kedua, aplikasi Inkscape.
Aplikasi ini adalah aplikasi yang baru aku ketahui belakangan ini, dan menurutku penggunaanya cukup mudah ketimbang adobe photoshop. Dasar tampilanya kurang lebih sama dengan PS, namun lebih mirip dengan tampilan CorelDraw. 
Untuk langkah awalnya sama dengan PS, dimana kita memilih menu 'file' di pojok kiri atas, kemudian klik 'open' dan pilih gambar mana yang ingin kita eksekusi. Setelah itu, kita masuk pada tahap pengerjaan, 
1. Pilih tool 'Draw bezier curves and straight line' atau dengan menekan tombol  huruf 'B' pada keyboard.
2. Cara penggunaan tool ini mirip dengan tool 'Pen tool' yang ada di photoshop.
3. Klik satu kali pada area tertentu, kemudian arahkan kursor pada rentang jarak tertentu dari titik awal tool, kemudian klik kiri 2 x pada mouse, untuk menampilkan garis yang sudah tergambar. 
4. Garis yang sudah tergambar bisa diatur ukuran panjang, lebar, dan warna fill (isi) dan warna stroke (garis luar).
5. Modifikasi sekreatif mungkin, kalian juga bisa melihat beberapa referensi foto dari ilustrator yang keren-keren.
6. Garis ilustrator yang terbentuk juga bisa kita buat melengkung dengan menggunakan bantuan tool 'Edit paths by node' atau dengan menekan tombol huruf ''N' pada keyboard.
7. Kalian juga bisa menggunakan tool 'Credit and edit text object' atau dengan menekan tombol huruf 'T' pada keyboard. Tersedia berbagai macam jenis font yang menarik, yang bisa digunakan. Tetapi menurutku, desain font yang tersedia di inkscape disesuaikan pada katalog font yang terdapat pada PC atau microsoft word kita.
8. Terdapat beberapa tool yang juga bisa kalian coba praktikan di rumah, untuk mengeksplor kumpulan tool yang terdapat di aplikasi ini.

    Aku rasa cukup sekian tips yang bisa aku bagikan, semoga bermanfaat ya, jika kalian punya referensi aplikasi lain yang lebih mudah dan cepat, bisa tulis di kolom komentar blog ini ya. Sekali lagi, aku bukan berniat untuk menggurui, karena aku juga masih belajar, dan bisa dibilang adalah orang baru di dunia desain grafis. Masih banyak orang yang jauh lebih pro dan hebat di luar sana, yang bisa kita jadikan panutan untuk belajar desain.
    Semangat teman-teman,,👍👍👍 
 


Continue reading Sinau Desain

Merasakan Gejala Covid

     


    Halo sobat blogger semua! Gimana kabar kalian hari ini? Semoga dalam keadaan baik ya😄

    Kali ini aku mau cerita sedikit tentang pengalamanku yang kurang mengenakkan. Kenapa aku bilang kurang mengenakkan? Karena aku benar-benar baru merasakan yang namanya sakit karena virus pandemi. Si kecil covid yang sangat berbahaya...

    Cerita ini dimulai pada hari Kamis, 8 Juli 2021 siang ketika aku selesai bersih-bersih rumah. Waktu itu cuaca kebetulan sangat dingin karena hujan deras. Awalnya aku kira alergi dinginku kambuh, jadi aku berusaha tuk berpikir positif saja. Saat itu memang kondisi tubuhku juga sedang tidak fit. Tentu saja karena aku merasa tidak punya waktu istirahat yang cukup. 

    Ditambah lagi kegiatan perkuliahan semester antara atau  semester 3 yang hampir selesai, tuntutan tugas dan ujian yang serentak, plus, aku juga harus merawat ibuku yang saat itu masih sakit dan terbaring lemah di tempat tidur. Rasanya lelah sekali memang, tapi mau bagaimana lagi...(Dari situ aku juga belajar, bersyukur menjadi seorang lelaki. Karena melakukan pekerjaan perempuan sangat tidak mudah dan sesederhana yang dilihat) ✌.

    Sekadar info, aku sudah terbiasa untuk tidak 'dikit-dikit minum obat'. Karena aku percaya tubuh kita punya sistem penyembuh sendiri. Jadi, aku biasakan tubuhku untuk tidak selalu bergantung pada obat-obatan kimia lagi. Nah, dari sore sampai malam, aku rasa tubuhku sudah membaik. Sayangnya, hal itu tidak berlangsung lama...., 

    Hari Jumat, 9 Juli 2021 sampai Sabtu, 10 Juli 2021, aku rasa virus ini sedang dalam masa inkubasi hingga gejala yang nyata muncul pada malam hari saat pukul 21.00 ke atas. Demam dan menggigil sudah mulai aku rasakan. Semakin lama rasanya semakin tidak nyaman. Awalnya aku berusaha untuk menahan rasa sakit yang ada, sampai aku rasa sudah tidak kuat lagi menahan rasa, aku putuskan untuk langsung meminum obat Sanmol 'paracetamol'. Puji Tuhan, demam dan menggigilku langsung hilang. Keringat juga mulai timbul di dahi dan leherku. Nah, anehnya ketika aku mulai bisa tidur dengan nyaman, rasa demam dan menggigil itu datang lagi. Asli.... benar-benar menjengkelkan😕.

    Aku berdoa dalam hati, "Ya Tuhan, jauhkanlah aku dari segala bentuk penyakit berbahaya apapun, bahkan virus corona sekalipun". Karena saat itu yang jadi kekhawatiranku bukan hanya soal tubuhku, tapi juga kesehatan keluargaku dan ibu serta adik-adiku. Saat itu rasanya aku sudah pasrah dan menyerah. 

    Di tengah rasa sakitku, aku mencoba berpikir jernih soal sumber dan asal muasal virus ini. Bagaimana bisa aku terpapar si mungil corona?Padahal aku sedikitpun tidak pernah abai pada protokol kesehatan. Sungguh...

    Ada beberapa kemungkinan kecil yang aku curigai saat itu. Tapi aku tidak bisa memastikannya. Balik lagi ke cerita utama, waktu itu saat rasa demam dan menggigil datang untuk yang kedua kalinya, aku berusaha tuk menahan rasa sakitnya sampai-sampai aku tertidur dan bangun pukul 06.00 pagi tepat di hari Minggu, 11 Juli 2021. Meskipun belum terlalu fit, aku tetap paksa tuk melakukan pekerjaan rumah seperti mencuci piring, menyapu, dan  mencuci pakaian. 

    Aku berusaha untuk mengalihkan perhatianku dari sakit ini. Menyibukan diri dengan melakukan aktivitas-aktivitas kecil, walaupun kebanyakan aktivitas aku habiskan di depan layar PC. Tanpa terasa, ternyata aku sudah kehilangan kemampuan membau dan merasa ku. Ya, selama sakit aku jarang sekali mandi, bahkan hampir tidak pernah...😊

    Mencium aroma bau badanku saja aku tidak bisa. Sambal yang aku buat juga sama sekali tidak terasa di lidah. Hanya rasa kebas dan pahit yang muncul di permukaan lidah. Hidung dan lidahku sudah mati rasanya. 

    Saat itu juga aku mulai memutuskan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah. Aku tetap menggunakan maskerku di dalam maupun di luar rumah. (Di luar rumah, dalam artian menyapu halaman, menjemur pakaian) Makan dan minum menggunakan piring, sendok, dan gelas yang sama berulang-ulang. Selalu mencuci tangan sehabis membersihkan lendir di hidung. Aku benar-benar menjaga serta membatasi sekali aktivitasku.

    Sebenarnya aku sudah diberi saran oleh salah satu keluargaku, yang juga adalah seorang pharmacist, untuk segera melapor pada satgas covid 19. Tapi aku masih belum yakin dengan sakit yang aku alami ini. Tapi walaupun sudah mulai menunjukkan gejala-gejala covid, aku tetap menjaga interaksi ku dengan tetangga maupun orang-orang di sekitar rumahku. 

    Oya, akhir-akhir ini juga kita sedang memasuki musim buah atau musim pancaroba, jadi kita lebih mudah terserang beragam jenis penyakit. Ditambah lagi pandemi covid 19 yang belum berakhir. Aku mencoba untuk tidak stress dan berusaha tetap berpikir positif dan fokus pada hal-hal yang menyenangkan, tentu saja agar sistem imunku tidak memburuk. Puasa menonton berita yang setiap hari lebih banyak menyajikan kabar duka dan ketakutan soal pandemi. 

    Di Minggu malam tanggal  11 Juli 2021, demam dan menggigilku kambuh lagi. Lagi-lagi aku coba tuk mengonsumsi obat Sanmol 'Paracetamol'. Sayangnya keadaan tubuhku belum juga membaik. Keesokan harinya, Senin, 12 Juli 2021, di pagi hari aku kembali meminum obat Sanmol. Sambil kubarengi dengan konsumsi buah-buahan, madu, ramuan kombinasi jahe, kunyit, lemon, dan jamu-jamuan herbal yang aku beli secara online. Puji Tuhan, tubuhku mengalami perubahan yang signifikan. Keringat terus berkucuran dari tubuhku. Suhu tubuhku yang awalnya agak panas dan sedikit meriang berangsur-angsur menurun dan segar kembali. 

    Aku bersyukur sekali untuk kesempatan dan nikmat kesehatan yang Tuhan beri. Luar biasa berterima kasih. Walaupun masih sedikit lemas dan indra penciuman serta perasa yang belum juga muncul, aku merasa lebih baik dari sebelumnya. Nafsu makanku juga kian hari kian bertambah. 

    Terus terang saja, aku belum melakukan tes swab untuk menguji apakah aku benar-benar terpapar covid atau tidak. Meskipun aku sudah menunjukan beberapa gejala, seperti badan lemas, indra penciuman dan perasa yang seolah mati rasa atau hilang secara tiba-tiba, dan demam...

    Aku berpikir ketika aku melakukan tes swab, yang kemungkinan besar hasilnya positif, aku juga akan dianjurkan untuk langsung melakukan isolasi mandiri di rumah. Gejala yang aku alami juga tidak terlalu berat. Tidak ada sesak nafas, mual, nyeri dada, sakit kepala, mata merah, ataupun ruam pada kulit. Hanya sedikit batuk kering, yang seiring berjalannya waktu, hilang.

    Aku bersyukur ayah dan ibuku yang saat itu berada pada 1 lingkungan denganku tidak mengalami gejala dan benar-benar sehat. Bahkan kedua adiku. 

    Walaupun aku akui, sangat berat menjalani kehidupan di tengah pandemi ini, terlebih ketika kita benar-benar terpapar virus corona atau hanya sebatas menunjukan gejala. Tapi semuanya bisa aku lalui bersama Tuhan. 

    Aku benar-benar berterima kasih pada Tuhan Yesus, yang sudah terlalu baik buatku. Sampai hari ini pun, ketika tulisan ini aku selesaikan, tepat di Hari Senin, 2 Agustus 2021, keadaan diriku sudah benar-benar pulih dan membaik seperti biasanya, dan indera penciuman dan perasaku sudah kembali tajam seperti sediakala...😁

    Oya, sedikit cerita terakhir...

    Oma ku yang beberapa waktu sebelumnya sempat terpapar covid, hanya dalam waktu 10 hari sudah pulih. Walaupun saat itu, saturasi oksigen dalam tubuhnya sangat rendah, tapi aku bersyukur, Tuhan masih menjaga dan memberinya kekuatan, hingga sampai pada hari ini, aku, ibu, dan adiku berkunjung dan menetap di rumahnya selama beberapa hari...Tubuhnya benar-benar segar. 

    Namun, efek pasca covid pada tubuhnya masih terasa hingga sekarang, seperti tubuh yang tidak dapat melakukan pekerjaan berat lagi. Ketika dipaksa untuk melakukan pekerjaan berat, tubuhnya akan terasa lemas. 

    Ya, mungkin cukup sekian cerita yang dapat aku bagikan, semoga bermanfaat. Walaupun sekarang jadi agak parno dan benar-benar ngejalanin prokes ketat kemanapun aku pergi, tapi aku percaya, Tuhan selalu menyertai. Sehat terus teman-teman...

    Kita sama-sama berdoa ya teman-teman blogger, kiranya kita selalu diberikan kebaikan, kesehatan, rasa damai, ketenangan, dan dijauhkan dari segala bentuk penyakit, baik itu penyakit jasmani maupun penyakit rohani. Biarlah Tuhan yang menjadi satu-satunya harapan dan tumpuan kehidupan kita. 🙏

    Karena ada tertulis, "Berbahagialah Orang Yang Mengandalkan Tuhan"

Continue reading Merasakan Gejala Covid