Day 33 (Apa itu Cinta?)


   Apa itu Cinta?...Definisi cinta itu relatif. Ndak bisa di berikan penjelasan dan penjabaran yang pasti. Ukurannya berbeda bagi setiap orang. Tergantung dari pengalaman percintaan orang itu sendiri. Bagi orang yang belum pernah mengenal cinta, saat diberikan pertanyaan diatas, mungkin hanya menjawab pengertian cinta secara umum, atau mengatakan cinta sebagai rasa sayang terhadap keluarga. Namun, bagi orang-orang yang sudah mengenal dan berpengalaman dalam hal percintaan, pertanyaan itu sungguh rumit dan kompleks untuk dijawab. Cinta itu nano-nano, cinta itu buta, cinta itu gila. Dan hal-hal aneh lain tentang cinta.
   Cinta nya anak muda itu beda dengan cintanya orang tua. Pasti perspektif diantara mereka sangat berkebalikan. Mungkin karena orang tua sudah pernah merasakan masa muda, sedangkan anak muda belum pernah merasakan masa tua. Urusan cinta ini sungguh membingungkan. Tak punya kepastian dan kejelasan. Seperti yang dikatakan Tere Liye, "Tanyakanlah cinta pada orang yang sedang kasmaran, pasti jawabannya manis aduhai, tapi tanyakan juga cinta pada orang yang sedang putus cinta, galau, jawabannya aduhai sungguh tak karuan." Layaknya sepenggal syair lagu "Hidup tanpa cinta, bagai taman tak berbunga."
   Porsi cinta anak dan orang tua bisa jadi juga berbeda. Coba tanyakan pada ayah ibu kita soal cinta, hmmm, membayangkannya saja aku tidak bisa, walaupun diriku sudah duduk di bangku SMA, namun hal itu kurang etis rasanya. Rasa cinta hanya bisa diungkapkan tergantung dari keadaan hati, emosi, dan pikiran manusia. Apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dialami.
   Cinta menurut sudut pandang laki-laki dan perempuan juga mungkin berbeda. Antara orang yang sudah pacaran dan belum pernah pacaran, teori tentang cinta juga mesti berbeda. Namun, diatas itu semua, yang ingin kuceritakan adalah, bagaimana  pertama kali aku mengenal cinta. Cinta yang sesungguhnya. Bukan soal cantik, manis, pendiam, periang, dan tampilan seorang perempuan. Tapi soal rasa dan pengalaman pahit manisnya percintaan. Hal ini kudapat dari pengalaman kedua orang tuaku, yang mampu membuka wawasan dan pola pikirku tentang masalah percintaan.
   Cinta yang harus meredam ego masing-masing, atau salah satunya, cinta yang selalu mengalah, cinta yang harus tumbuh demi gurat senyum di wajah orang lain. Arti cinta yang mungkin tak pernah dipahami dan dialami oleh kalian semua para penikmat cinta. Cinta yang tidak melulu soal dunia, namun mampu menjadi kunci menuju Sorga.
   Sebelum aku tahu itu semua, logika ku tentang cinta hanya soal cantik, manis, tatapan mata, garis senyum di pipi, sapa menyapa, atau perjumpaan sesaat di perjalanan.
   Bagaimana pendapat mu soal cinta?

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment