Ya Tuhan, trimakasih buat nafas hidup ini. Hidup sampai pada titik ini. Belajar, berkarya, dan mengenal sanak saudara.
Walau tidak dilahirkan dari keluarga kaya, setidaknya bisa makan dengan secukupnya.
Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita minta... Benar sekali. Terkadang kita terlalu sibuk dengan keinginan-keinginan dunia yang tidak ada habisnya, sampai lupa bawa kebutuhan kita sudah dipenuhi Sang Pencipta.
Ajarkan aku Tuhan, untuk tetap dan selalu bersyukur buat setiap nafas, waktu, dan kekuatan yang menyertai perjalanan hidupku. Aku sadar, sangat sadar, bahwa setiap tindak tandukku tidak sebaik permintaanku. Seringkali hanya permintaan yang kuutarakan tanpa adanya persembahan. Kau berikan yang terbaik untukku, namun aku kurang maksimal memberikan hal terbaik milikku. Maafkan aku ya Tuhan. Ampuni kekhilafanku.
Cerita yang ku dapat hari ini, tentang kehidupan seorang mbah penjual sapu, rela berjalan berkilo-kilometer jauhnya untuk menjajakan jualannya sebanyak 3 buah ikat sapu lidi. Pasangan suami istri tersebut terlihat sangat setia. Sungguh tidak ada nampak sedikitipun rasa lelah di raut wajah mereka. Aku tak bisa membayangkan, apabila aku berada di posisi mereka. Belum tentulah aku mampu. Trimakasih Tuhan, buat pelajaran kehidupan yang telah Kau tunjukkan.
*Gambar diatas ku ambil saat mbah-mbah tersebut lewat di depan rumah neneku
Sekian, semoga bisa menjadi pelajaran.
0 comments:
Post a Comment