Waktu Luang di Pantai Keraya

 


    Puji Tuhan, Selamat Pagi teman-teman blogger, selamat hari Minggu... Tuhan Memberkati,



    Kali ini aku mau cerita soal aktivitasku beberapa hari yang lalu tepatnya di hari Jumat, 25 Juni 2021, dimana aku bersama teman-teman Sekolah Menengah Pertama dulu, melakukan rekreasi ke Pantai Keraya. Sebenarnya aku sudah pernah mengunjungi pantai ini sebelumnya, namun waktu itu, kondisi pantainya tidak se-asri seperti sekarang. 



     Kegiatan ini diprakarsai oleh Varrel, teman SMP ku dulu yang juga berinisiatif untuk mengajak beberapa teman, seperti, Naufal, Fahbel, Yunda, dan tentu saja aku. Kebetulan ia dan adiknya Jesyln sudah tiba di PangkalanBun dari 2 minggu sebelumnya. Oya, sekadar info, Varrel melanjutkan pendidikan S1 nya di Universitas Surabaya atau UBAYA dengan program studi manajemen keuangan. Dia juga yang pertama kali menghubungiku dan mengajaku untuk berpergian.



    Sebenarnya, waktu itu juga bertepatan dengan kegiatan Kelompok Bakat Minat Konten Kreator. Namun, aku pikir ini kesempatan kecil buatku untuk sedikit menyegarkan pikiran dari padatnya rutinitas perkuliahan....😀, juga sekaligus reuni kecil bersama teman-teman dari Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas dulu. 

    Awalnya juga aku berpikir, akan bisa tiba kembali di rumah sebelum KBM dimulai. Tapi sayangnya dugaanku salah. Sehingga aku mencoba menghubungi kakak tingkatku yang memegang KBM tersebut, Kak Oi namanya. Beruntung beliau sangat baik dan pengertian. Sehingga waktu itu aku langsung meminta izin padanya untuk tidak mengikuti KBM , karena aku masih dalam perjalanan. Hal yang membuatu sedikit panik adalah pesan Whatsapp ku untuk Kak Oi tidak juga terkirim, karena jangkauan sinyal yang kurang baik. Ya tentu saja, mengingat kami berpergian ke daerah pedesaan yang masih diselimuti pepohonan dan hutan semak di kanan dan kiri jalan.

-Perjalanan-

    Fahbel bilang, di lokasi nanti, akan ada jaringan wifi yang bisa disewa dengan harga 5 ribu saja, kalau aku ingin mengikuti KBM lewat gmeet. Tapi, ketika kulihat baterai hp ku  yang juga sudah sekarat, sepertinya tidak mungkin. Beruntung, sinyal telepon sempat muncul sesaat sebelum menghilang kembali. Sehingga pesanku pada Kak Oi dapat terkirim.



    Kami berangkat menggunakan mobil Fahbel. Awalnya kami berkumpul di rumah Varrel terlebih dahulu. Karena aku tidak punya motor, jadi aku meminta tolong pada Naufal untuk menjemputku. Syukurnya ia tidak keberatan. 



    Aku dan Naufal ternyata orang pertama yang tiba di rumah Varrel. Fahbel agak terlambat karena ternyata ia harus menyelesaikan ujian😅. Sambil menunggu kedatangan Fahbel, kami pun berbincang-bincang mengenai kehidupan perkuliahan, IPK, dan vaksinasi....wkwkwk.



    Setelah kurang lebih 15 menit berlalu, akhirnya Fahbel pun tiba. Nah, dari kediaman Varrel, kami pun langsung bergegas menuju ke rumah Yunda untuk menjemputnya. Kebetulan, rumah Varrel yang baru, tempat dimana kami berkumpul, jaraknya cukup dekat dan searah dengan Rumah Yunda. 



    Aku, Yunda, dan Naufal duduk di bagian tengah, sedangkan Varrel duduk di depan menemani Fahbel yang bertugas sebagai driver😁.

Dari kiri bawah; Aku, Kiri atas; Varrel, Tengah; Naufal, Kanan atas ; Yunda, Kanan Bawah; Fahbel


    Di awal-awal perjalanan aku merasa baik-baik saja, namun ternyata, setelah sampai di pertengahan jalan, aku merasa ada sesuatu yang tidak beres di perutku. Aku mual dan mulai sedikit mabuk...Sungguh rasa mabuk ini datang di saat yang sangat tidak tepat...,



    Harusnya aku bisa menikmati perjalanan layaknya Varrel, Yunda, dan Naufal. Namun ternyata tidak....😀Sungguh memalukan.



    Akibat rasa mabuk itu, aku tidak fokus lagi pada perjalanan. Yang aku pikir, bagaimana kami bisa cepat sampai. Untungnya Fahbel sangat cepat dan lihai dalam mengemudikan mobilnya. Bagi teman-teman yang tidak tahu Pantai Keraya, coba langsung cari di google saja ya...

    Saat cahaya matahari mulai redup dan teduh, kamipun sampai. "Puji Tuhan" Ujarku dalam hati....


    Segera aku membuka pintu dan menarik nafas dalam-dalam. Udara segar dan meneduhkan. Ketika teman-temanku sibuk mengambil foto, aku terkapar di salah satu gazebo, menutup mata sejenak, mengambil posisi tidur, untuk membuang rasa pusing dan mualku selama perjalanan.


    Setelah beberapa menit istirahat, akhirnya aku memutuskan untuk bergabung bersama teman-teman, untuk mengambil beberapa foto dan boomerang instagram.

    Beberapa foto dan boomerang pun kami rasa sudah cukup untuk mengabadikan momen keseruan dan keindahan sunset di Pantai Keraya waktu itu. Bersyukur sekali, cuaca sangat cerah selama kami berangkat hingga kami kembali ke rumah kami masing-masing.

    Setelah berfoto ria, kami duduk di salah satu gazebo atau pondok lesehan yang sudah disulap sedemikian rupa cantik, untuk menikmati air kelapa segar langsung dari buahnya. Awalnya aku tidak mau, karena kepalaku masih terasa goyang dan pusing. Hingga malam pun tiba, aku mencoba menyeruput air kelapa segar milik Yunda. Lumayan, untuk melepas dahaga dan rasa haus selama perjalanan tadi, pikirku.

    




    Sebelum pulang ke rumah, kami diajak Varrel untuk makan. Yaps, karena perut sudah sangat keroncongan, kamipun memutuskan untuk makan di salah satu warung bakso yang cukup terkenal di kota PangkalanBun. 'Warung Bakso Arema'. Kami memilih untuk duduk di luar saja sambil menikmati udara sejuk nan dingin. Lucunya yang kami pesan adalah mie ayam....😄😄. Iya, makan mie ayam di warung bakso. Aslinya makan bakso juga sih, hanya bedanya, ini diberi mie. 
    Setelah kenyang kamipun langsung pulang. Puji Tuhan, ternyata Varrel yang membayar semuanya. Terima kasih banyak Varrel....

    Sekian cerita pengalamanku beberapa waktu yang lalu. Semoga menghibur ya. Tuhan memberkati, 👌.🙏

    

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment