

Sumber Gambar : CNBC Indonesia dan Kompas.com
'Corona', mendengar kata ini, pasti sudah tidak asing lagi bagi kita masyarakat yang tinggal di Indonesia khususnya dan di dunia pada umumnya. Wabah penyakit yang sudah ditetapkan beberapa waktu yang lalu oleh WHO sebagai pandemi, yang artinya sudah menyebar di seluruh belahan dunia. Indonesia pada beberapa waktu yang lalu juga optimis dan yakin bahwa belum ada masyarakat yang dikonfirmasi terinfeksi virus corona atau n-COV 19 ini. Namun ternyata Indonesia keliru, dari yang awalnnya hanya 2 orang yang terinfeksi berlanjut menjadi 172 orang yang terinfeksi pada hari ini Selasa, 17 Maret 2020. Dari informasi yang diupdate terus melalui timeline line, data pada hari ini, Selasa, 17 Maret 2020, yang dilaporkan positif sudah 172 kasus, negatif 1.083 kasus, korban sembuh 9 orang, dan korban meninggal sebayak 5 orang.
Dari data yang diperoleh, kita bisa menyimpulkan bahwa, kasus kematian atau tingkat keparahan yang diakibatkan oleh virus corona masih tergolong sangat kecil. Namun, bukan berarti wabah ini dapat dianggap sebelah mata. Pasalnya, kecepatan penyebaran pandemi ini sungguh tidak bisa dikontrol. Gejala dan infeksi yang kurang lebih sama dengan pemyakit flu atau pilek membuat kita sulit mengindentifikasi positif tidaknya setiap orang.
Presiden Jokowi juga sudah mendeklarasikan tentang gerakan beribadah, belajar, dan bekerja dari rumah. Mengurangi interaksi dan kegiatan sosial yang dianggap tidak terlalu penting. Berusaha sebisa mungkin untuk tidak berinteraksi atau berpergian di keramaian.
Seperti yang sudah kita tahu bersama, bahwasannya Menteri Perhubungan Republik Indonesia Bapak Budi Karya Sumadi juga sudah dilaporkan positif terinfeksi virus corona. Hal ini mungkin membuat sebagian besar masyarakat Indonesia takut, waspada, dan was-was. Disamping itu, pemerintah yang juga berusaha mengurangi kepanikan dan kecemasan masyarakat Indonesia, juga harus fokus kepada proses dan prosedur penyembuhan untuk masyarakat yang terinfeksi. Harapannya, wabah ini cepat berlalu, dan tidak lagi menjadi ketakutan massal di seluruh dunia. Karena kita ketahui bersama, bahwa akibat yang ditimbulkan dari adanya pandemi baru ini, tidak hanya terbatas pada bidang kesehatan, namun juga berdampak pada bidang-bidang lain, seperti ekonomi global, krisis moneter, kebutuhan sandang, pangan, dan papan di masing-masing negara, dan juga proses diplomatik dan hubungan internasional antara negara-negara di dunia yang juga pasti akan terganggu.
Semoga, kita bisa mengambil hikmah dibalik peristiwa yang mengguncang dunia ini. Dan semoga cepat terjadi pemulihan di seluruh dunia, dan yang paling penting, virus ini hilang dari muka bumi. Amin.
0 comments:
Post a Comment