Sahabat
blogger yang budiman.
Kali ini aku mau membagikan sedikit kisah yang cukup
menyentuh hati . Aku harap kisah kali ini bisa menjadi salah satu pembelajaran
yang berharaga tentang betapa pentingnya arti rasa syukur dalam kehidupan. Bagi
teman-teman yang pernah secara langsung melihat seseorang yang akan aku
ceritakan di blog kali ini, menemukannya di jalan, atau melihatnya sepintas,
berarti kalian beruntung. Kenapa kubilang beruntung? Karena pada saat itu
kalian mengerti betapa beruntungnya kehidupan yang kalian miliki saat ini.
Aku sendiri sudah tidak asing lagi dengan wajah pria
paruh baya ini. Sesekali sosoknya terlihat dari keramaian penonton sepak bola
yang memadati Stadion Sampuraga pada sore hari. Berjalan, sambil menenteng
sepeda ontel dengan kotak yang menempel pada tempat duduk bagian belakang
sepedanya. Kadang aku melihatnya saat ia sedang duduk beristirahat di halte
samping kantor pos, sambil mengusap peluh yang menempel di dahi dan bawah
dagunya. Tak ketinggalan topi usang dan handuk kecil yang tergantung di
lehernya, semakin membuat siapa saja yang melihatnya merasa iba.
Satu hal yang semakin membuat diriku tergerak
adalah, saat ia menoleh ke arahku sambil memperlihatkan wajah lelah yang
bersusah payah mencari nafkah, ditambah lagi sedikit kekurangan pada salah satu
matanya. Ya Tuhan, betapa sulitnya tantangan yang Engkau berikan kepada
hamba-Mu ini. Aku hanya bisa merenung sambil memikirkannya sepanjang perjalanan
pulang ke rumah.
Beberapa waku yang lalu tepatnya di Hari Rabu, 20 Mei 2020
Kemarin, saat aku sedang menjaga toko, tiba-tiba
sosoknya melintas di hadapanku. Aku yang langsung sadar, tanpa pikir panjang
langsung mengambil kamera handphone dan menangkap sosoknya yang berjalan di
bawah terik panas matahari. Di tengah panas terik, seperti yang terlihat pada
dua gambar di atas, tidak dapat ku bayangkan betapa lelah dan letihnya bapak
itu. Dahsyatnya perjuangannya demi menghidupi hidup keluarga sungguh patut
diacungi jempol.
Aku sangat berharap, ada seorang dermawan yang
ikhlas memberikan sebagian dari hartanya untuk dipergunakan sebagai mana
mestinya. Aku berdoa, semoga beliau selalu sehat dan tetap semangat dalam
menjalani kerasnya kehidupan.
Melihat sosoknya aku jadi teringat sosok ayahku,
yang selalu berusaha sekuat tenaga untuk menghidupi kami sekeluarga. Ibuku,
aku, dan kedua adikku.
Hanya sepenggal kisah ini yang bisa aku bagikan,
maklum, aku hanya menulis ini berdasarkan hati dan pengalaman nyata yang
kurasakan dan kualami. Semoga, suatu saat aku bisa bertemu dan bercakap-cakap
secara langsung dengan bapak ini. Amin.
0 comments:
Post a Comment